Terungkap! Vaksin Corona Asal China Sinovac Ternyata Sudah Ditemukan Sejak 1970 Lalu

Rabu, 18 November 2020 - 17:42 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin Covid-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (04/08/2020). FOTO/Antara
JAKARTA - Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 asal China , Sinovac dipastikan aman untuk imunisasi masyarakat Indonesia. Pasalnya vaksin tersebut telah dibuat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Namun ada yang cukup mengagetkan bahwa vaksin Sinovac telah ditemukan pada 1970 jauh sebelum virus corona menyerang dunia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, metode vaksin Sinovac sudah dijalankan jauh sebelum virus Corona muncul, di mana metode tersebut sudah digunakan di tahun 1970-an. "Kalau ditanya mengenai Covid-19 jenis penyakit baru? Setuju, tetapi metode vaksin (Sinovac) ditemukan sejak tahun 1970-an, bukan suatu temuan baru," ujar Erick dalam Konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11/2020).





Sebab itu, vaksin tersebut dipilih pemerintah untuk memenrangi pandemi Corona di dalam negeri. Di mana, vaksin Sinovac juga telah melalui uji klinis III lewat PT Bio Farma (Persero). Namun demikian, pemerintah tetap berhati-hati tidak gegabah untuk melaksanakan program imunisasi. "Kita juga sangat berhati-hati, ini memastikan prosesnya ini berjalan dengan baik," kata dia.

Di sisi lain terkait kebijakan vaksin berbayar dan gratisan akan ditentukan sesuai Instruksi Presiden kuota hingga penentuan jenis vaksin berada di Kemenkes. Dalam kesempatan itu, Erick juga mengutarakan, ada kemungkinan pemerintah juga membuka kesempatan bagi jenis vaksin lain untuk digunakan di Indonesia. Termasuk, vaksin buatan perusahaan farmasi BioNTech-Jerman dan Pfizer-AS yang mengklaim khasiat vaksinnya 90 persen.

"Selama vaksin itu masuk dalam kategori WHO, tentu semua vaksin baik. Tetapi saat ini, dari Bapak Menteri Kesehatan memilih dua jenis vaksin ini, tentu kita mengikuti arahan dari Menkes. Karena itu, tadi 75 juta ini kita ingin memastikan dari produksi, distribusi, dan customer experience-nya bisa berjalan dengan baik," katanya.



Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kandidat vaksin pertama yang akan digunakan untuk vaksinasi mandiri adalah Sinovac. Selain Sinovac, Indonesia juga menjadikan kandidat vaksin asal Amerika Serikat (AS) yaitu Novavax sebagai kandidat vaksin mandiri di Indonesia.

Dosis yang ditargetkan dari Novavax sendiri sebanyak 30 juta dosis. Pemerintah juga menyiapkan vaksin Merah Putih yang diproduksi di dalam negeri untuk menjadi kandidat vaksin yang digunakan dalam vaksinasi mandiri. Sebanyak 57,6 juta dosis ditargetkan akan dipenuhi vaksin merah putih lada kuartal ketiga 2021.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More