Nih Dia Penghambat Distribusi Vaksin di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan hambatan dalam mendistribusikan vaksin di Indonesia. Salah satunya masalah data kesehatan yang tersebar di berbagai kementerian atau lembaga.
"Kita terkendala kepada beberapa data kesehatan yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga. BPJS memiliki data sendiri, Kementerian Kesehatan memiliki data sendiri, begitu pula Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri. Kalau kita punya suatu wadah data, bisa membuat vaksinisasi (mudah) dilakukan," kata Honesti dalam rapat virtual, Rabu (18/11/2020). ( Baca juga:Bio Farma Pastikan Uji Klinis Sinovac di Brazil Dilanjutkan )
Sambung dia, pentingnya diciptakan pengintegrasian data kependudukan yang berkaitan dengan kesehatan. Hal itu amat membantu ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 .
"Kalau seandainya kita bisa memiliki satu bank data terhadap data kependudukan yang nanti diintegrasikan, ini sangat powerfull bagi Indonesia nantinya untuk mengatasi pandemi-pandemi berikutnya, karena kita sudah memiliki data tentang kondisi kesehatan penduduk dan juga yang tersebar di berbagai region atau provinsi," jelasnya.
Dia menekankan kepentingan yang lebih besar lagi bahwa penyempurnaan data kesehatan akan mendukung upaya pemerintah di bidang health security, alias jaminan kesehatan. ( Baca juga:Presiden Jokowi Targetkan Indonesia Punya 9 Juta Talenta Digital hingga 2035 )
"Ini merupakan satu usulan yang mungkin bisa jadi perhatian bersama, dan ini sangat menjamin nanti implementasi dari produk pemerintah, yaitu masalah health security,"tandasnya.
"Kita terkendala kepada beberapa data kesehatan yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga. BPJS memiliki data sendiri, Kementerian Kesehatan memiliki data sendiri, begitu pula Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri. Kalau kita punya suatu wadah data, bisa membuat vaksinisasi (mudah) dilakukan," kata Honesti dalam rapat virtual, Rabu (18/11/2020). ( Baca juga:Bio Farma Pastikan Uji Klinis Sinovac di Brazil Dilanjutkan )
Sambung dia, pentingnya diciptakan pengintegrasian data kependudukan yang berkaitan dengan kesehatan. Hal itu amat membantu ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 .
"Kalau seandainya kita bisa memiliki satu bank data terhadap data kependudukan yang nanti diintegrasikan, ini sangat powerfull bagi Indonesia nantinya untuk mengatasi pandemi-pandemi berikutnya, karena kita sudah memiliki data tentang kondisi kesehatan penduduk dan juga yang tersebar di berbagai region atau provinsi," jelasnya.
Dia menekankan kepentingan yang lebih besar lagi bahwa penyempurnaan data kesehatan akan mendukung upaya pemerintah di bidang health security, alias jaminan kesehatan. ( Baca juga:Presiden Jokowi Targetkan Indonesia Punya 9 Juta Talenta Digital hingga 2035 )
"Ini merupakan satu usulan yang mungkin bisa jadi perhatian bersama, dan ini sangat menjamin nanti implementasi dari produk pemerintah, yaitu masalah health security,"tandasnya.
(uka)