Bukan Indonesia, IMF Sebut Ekonomi Negara Ini Paling Ngacir Meski Pandemi
Jum'at, 20 November 2020 - 20:43 WIB
JAKARTA- Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memuji Vietnam sebagai negara yang paling moncer ekonominya di masa pandemi Covid-19. Vietnam dinilai berhasilmeminimalisasi dampak Covid-19 dan diperkirakan menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang bakal terus tumbuh perekonomiannya pada tahun ini.
IMF memprediksi, ekonomi Vietnam akan mencatatkan hasil positif dengan pertumbuhan 2,4% sepanjang 2020. Proyeksi ini didasarkan pada keberhasilan negara beribu kota Hanoi itu dalam mengatasi pandemi Covid-19. Diketahui, Vietnam hanya mencatatkan kasus positif Covid sebanyak 1.288 orang dan 35 kematian.
Sebagai perbandingan, di Indonesia kasus Covid telah merenggut 15.678 jiwa dan 488.310 kasus positif. Negara lainnya, Thailand mencatatkan 3.892 kasus positif dan 60 kematian. Singapura 58.143 kasus positif dan 58 orang meninggal dunia.
(Baca juga: Luhut Bertolak ke AS Temui Bos World Bank hingga IMF, Bahas Apa?)
IMF sebelumnya memprediksi, beberapa negara di Asia Tenggara bakal menghadapi tantangan berat sepanjang tahun ini, termasuk Indonesia yang pada 2020 diperkirakan pertumbuhan ekonominya bakal mengalami minus 1,5%. Adapun Singapura dan Thailand diperkirakan terkonstraksi hingga 5%.
"Tahun depan pemulihan di Vietnam akan lebih cepat dengan pertumbuhan di angka 6,5% seiring dengan normalisasi aktivitas ekonomi domestik dan kawasan," tulis IMF dikutip BBC, Jumat (20/11/2020).
Kendati di beberapa wilayah Vietnam infrastrukturnya dinilai masih belum merata, namun IMF menilai langkah penangangan kesehatan yang tepat dalam menangani Covid-19 telah membuat negara itu berhasil mengatasi pandemi. Vietnam juga dianggap sukses dalam melakukan tracing, dan tes secara agresif kepada warganya pada awal masa pandemi.
Di samping penanganan kesehatan yang mumpuni, kunci sukses menggeliatnya ekonomi Vietnam juga terletak pada tingkat penyerapan produk dalam negeri mereka yang relatif tinggi.
Menurut Kepala Ekonom Vinacapital Michael Kokalari, laju konsumsi masyarakat Vietnam tergolong bagus di saat musim bekerja dan sekolah dari rumah.
IMF memprediksi, ekonomi Vietnam akan mencatatkan hasil positif dengan pertumbuhan 2,4% sepanjang 2020. Proyeksi ini didasarkan pada keberhasilan negara beribu kota Hanoi itu dalam mengatasi pandemi Covid-19. Diketahui, Vietnam hanya mencatatkan kasus positif Covid sebanyak 1.288 orang dan 35 kematian.
Sebagai perbandingan, di Indonesia kasus Covid telah merenggut 15.678 jiwa dan 488.310 kasus positif. Negara lainnya, Thailand mencatatkan 3.892 kasus positif dan 60 kematian. Singapura 58.143 kasus positif dan 58 orang meninggal dunia.
(Baca juga: Luhut Bertolak ke AS Temui Bos World Bank hingga IMF, Bahas Apa?)
IMF sebelumnya memprediksi, beberapa negara di Asia Tenggara bakal menghadapi tantangan berat sepanjang tahun ini, termasuk Indonesia yang pada 2020 diperkirakan pertumbuhan ekonominya bakal mengalami minus 1,5%. Adapun Singapura dan Thailand diperkirakan terkonstraksi hingga 5%.
"Tahun depan pemulihan di Vietnam akan lebih cepat dengan pertumbuhan di angka 6,5% seiring dengan normalisasi aktivitas ekonomi domestik dan kawasan," tulis IMF dikutip BBC, Jumat (20/11/2020).
Kendati di beberapa wilayah Vietnam infrastrukturnya dinilai masih belum merata, namun IMF menilai langkah penangangan kesehatan yang tepat dalam menangani Covid-19 telah membuat negara itu berhasil mengatasi pandemi. Vietnam juga dianggap sukses dalam melakukan tracing, dan tes secara agresif kepada warganya pada awal masa pandemi.
Di samping penanganan kesehatan yang mumpuni, kunci sukses menggeliatnya ekonomi Vietnam juga terletak pada tingkat penyerapan produk dalam negeri mereka yang relatif tinggi.
Menurut Kepala Ekonom Vinacapital Michael Kokalari, laju konsumsi masyarakat Vietnam tergolong bagus di saat musim bekerja dan sekolah dari rumah.
tulis komentar anda