Duh, Puntung Rokok Jadi Sampah yang Mudah Ditemukan di Laut
Minggu, 29 November 2020 - 21:00 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia kembali menggalakkan aksi peduli lingkungan lewat program #PuntungItuSampah. ( Baca juga:Erick Thohir Terapkan Penilaian yang Bikin Direksi BUMN Tak Bisa Leyeh-leyeh )
Program ini merupakan inisiatif keberlanjutan Sampoerna untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya membuang sampah puntung secara bertanggung jawab. Sebagai bagian dari upaya ini, Sampoerna bersama National Geographic Indonesia menyelenggarakan diskusi virtual dengan tema 'Kolaborasi Membangun Kesadaran dalam Penanganan Sampah Puntung', Sabtu (28/11).
Salah satu tujuan diskusi ini, menyelesaikan masalah puntung rokok yang menjadi permasalahan tersendiri, terutama berkaitan dengan limbah atau sampah. Bila terus dibiarkan puntung rokok akan menggangu lingkungan.
Kepala Hubungan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat, mengatakan inisiatif #PuntungItuSampah merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mengurangi dampak kerusakan lingkungan melalui tindakan nyata serta terukur.
"Program ini digagas dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya perokok dewasa mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi sampah puntung yang mencemari lingkungan," ucap Ishak di Jakarta, Sabtu (28/11/2020).
Ishak menambahkan pihaknya secara aktif bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari Pemerintah, komunitas pencinta dan peduli lingkungan, maupun masyarakat luas untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Aktivis lingkungan dan juga Founder SeaSoldier, Nadine Chandrawinata, mengungkapkan bahwa hal ini senada dengan kekhawatiran atas banyaknya sampah puntung yang berada di alam dan minimnya kesadaran masyarakat atas hal ini. ( Baca juga:Negara Konsumen Soft Drink Terbanyak di Dunia, Tebak Mana Saja? )
“Banyak masyarakat yang tidak menganggap kebiasaan kecil seperti membuang puntung sembarangan itu berdampak pada lingkungan. Padahal kenyatannya, saat ini selain plastik kemasan, sampah puntung merupakan objek yang dapat dengan mudah ditemukan di laut," terang Nadine.
Program ini merupakan inisiatif keberlanjutan Sampoerna untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya membuang sampah puntung secara bertanggung jawab. Sebagai bagian dari upaya ini, Sampoerna bersama National Geographic Indonesia menyelenggarakan diskusi virtual dengan tema 'Kolaborasi Membangun Kesadaran dalam Penanganan Sampah Puntung', Sabtu (28/11).
Salah satu tujuan diskusi ini, menyelesaikan masalah puntung rokok yang menjadi permasalahan tersendiri, terutama berkaitan dengan limbah atau sampah. Bila terus dibiarkan puntung rokok akan menggangu lingkungan.
Kepala Hubungan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat, mengatakan inisiatif #PuntungItuSampah merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mengurangi dampak kerusakan lingkungan melalui tindakan nyata serta terukur.
"Program ini digagas dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya perokok dewasa mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi sampah puntung yang mencemari lingkungan," ucap Ishak di Jakarta, Sabtu (28/11/2020).
Ishak menambahkan pihaknya secara aktif bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari Pemerintah, komunitas pencinta dan peduli lingkungan, maupun masyarakat luas untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Aktivis lingkungan dan juga Founder SeaSoldier, Nadine Chandrawinata, mengungkapkan bahwa hal ini senada dengan kekhawatiran atas banyaknya sampah puntung yang berada di alam dan minimnya kesadaran masyarakat atas hal ini. ( Baca juga:Negara Konsumen Soft Drink Terbanyak di Dunia, Tebak Mana Saja? )
“Banyak masyarakat yang tidak menganggap kebiasaan kecil seperti membuang puntung sembarangan itu berdampak pada lingkungan. Padahal kenyatannya, saat ini selain plastik kemasan, sampah puntung merupakan objek yang dapat dengan mudah ditemukan di laut," terang Nadine.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda