Mendag Dorong Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang
Selasa, 12 Mei 2020 - 10:50 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal terus meningkatkan ekspor komoditas cangkang kelapa sawit (palm kernel shell/PKS) ke pasar Jepang yang berpotensi mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pemberlakuan kondisi darurat Covid-19 di Indonesia tidak menyurutkan upaya dalam mendorong ekspor Indonesia ke pasar global, seperti komoditas palm kernel shell ini ke Jepang.
“Meskipun, pemerintah Jepang memberlakukan kondisi darurat akibat pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia sejak 7 April 2020, Kemendag mendorong berbagai potensi produk ekspor, seperti komoditas palm kernel shell ke Jepang yang tercatat relatif stabil dan bahkan berpotensi meningkat,” kata Agus dalam siaran pers, Selasa (12/5/2020).
Dia menuturkan, salah satu produsen/eksportir Indonesia, yaitu PT International Green Energy telah mengirimkan komoditas palm kernel shell ini sebanyak 10 ribu metrik ton (MT) melalui pelabuhan Tanjung Buton Riau pada 28 April 2020. "Pengiriman komoditas palm kernel tersebut tiba di pelabuhan Kochi, Jepang pada 8 Mei 2020," katanya.
Sementara, Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan menambahkan, pembelian palm kernel shell asal Indonesia ini dilakukan oleh perusahaan Jepang, yaitu Erex Co. Ltd.
Adapun, kesepakatan pembelian dilakukan pada Januari 2020 di Jepang dan direncanakan akan berlangsung selama 15 tahun dengan jumlah 120.000 MT per tahun.
“Kesepakatan ini merupakan salah satu hasil misi dagang yang difasilitasi Kemendag saat Trade Expo Indonesia pada tahun lalu. Selain itu, mulai 2020 akan diekspor perdana palm kernel shell oleh PT International Green Energy dengan mitra lainnya yaitu Tokyo Sangyo Co. Ltd dan pengapalan yang direncanakan akan mulai dilakukan pada bulan Juni—Juli 2020. Kerja sama ini juga akan berlangsung hingga tahun 2030,” ungkapnya.
Sementara itu, Atase Perdagangan (Atdag) RI di Tokyo, Arief Wibisono menuturkan bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa.
Berdasarkan data Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030, sebagian besar akan disuplai oleh batubara sebesar 26% dan energi terbarukan sebesar 22—24%.
Dari nilai tersebut, energi terbarukan tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 10,3% dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibanding tahun 2016.
Melihat peluang tersebut, Atdag Tokyo bersama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Osaka, terus aktif mempromosikan dan melakukan kampanye produk turunan kelapa sawit secara virtual di Jepang di tengah kondisi sulit corona ini, selain aktif membawa potential buyers pada TEI 2019 dan berpartisipasi dalam pameran International Biomass Expo 2020 di Tokyo.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pemberlakuan kondisi darurat Covid-19 di Indonesia tidak menyurutkan upaya dalam mendorong ekspor Indonesia ke pasar global, seperti komoditas palm kernel shell ini ke Jepang.
“Meskipun, pemerintah Jepang memberlakukan kondisi darurat akibat pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia sejak 7 April 2020, Kemendag mendorong berbagai potensi produk ekspor, seperti komoditas palm kernel shell ke Jepang yang tercatat relatif stabil dan bahkan berpotensi meningkat,” kata Agus dalam siaran pers, Selasa (12/5/2020).
Dia menuturkan, salah satu produsen/eksportir Indonesia, yaitu PT International Green Energy telah mengirimkan komoditas palm kernel shell ini sebanyak 10 ribu metrik ton (MT) melalui pelabuhan Tanjung Buton Riau pada 28 April 2020. "Pengiriman komoditas palm kernel tersebut tiba di pelabuhan Kochi, Jepang pada 8 Mei 2020," katanya.
Sementara, Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Kasan menambahkan, pembelian palm kernel shell asal Indonesia ini dilakukan oleh perusahaan Jepang, yaitu Erex Co. Ltd.
Adapun, kesepakatan pembelian dilakukan pada Januari 2020 di Jepang dan direncanakan akan berlangsung selama 15 tahun dengan jumlah 120.000 MT per tahun.
“Kesepakatan ini merupakan salah satu hasil misi dagang yang difasilitasi Kemendag saat Trade Expo Indonesia pada tahun lalu. Selain itu, mulai 2020 akan diekspor perdana palm kernel shell oleh PT International Green Energy dengan mitra lainnya yaitu Tokyo Sangyo Co. Ltd dan pengapalan yang direncanakan akan mulai dilakukan pada bulan Juni—Juli 2020. Kerja sama ini juga akan berlangsung hingga tahun 2030,” ungkapnya.
Sementara itu, Atase Perdagangan (Atdag) RI di Tokyo, Arief Wibisono menuturkan bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa.
Berdasarkan data Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030, sebagian besar akan disuplai oleh batubara sebesar 26% dan energi terbarukan sebesar 22—24%.
Dari nilai tersebut, energi terbarukan tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 10,3% dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibanding tahun 2016.
Melihat peluang tersebut, Atdag Tokyo bersama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Osaka, terus aktif mempromosikan dan melakukan kampanye produk turunan kelapa sawit secara virtual di Jepang di tengah kondisi sulit corona ini, selain aktif membawa potential buyers pada TEI 2019 dan berpartisipasi dalam pameran International Biomass Expo 2020 di Tokyo.
(ind)
tulis komentar anda