Ahok Terapkan Prinsip Cuan, Chengli dan Cincay Ala China di Pertamina
Rabu, 02 Desember 2020 - 22:21 WIB
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau yang biasa disapa Ahok menyiapkan, strategi dan prinsip yang dipegang oleh orang China agar investor terus datang ke Indonesia. Foto/Dok
JAKARTA - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama atau yang biasa disapa Ahok menyiapkan, strategi agar investor terus datang ke Indonesia. Dia pun berencana menerapkan prinsip yang dipegang oleh orang China. Adapun prinsip 3C tersebut adalah Cuan, Chengli dan Cincay bisa diterapkan di Pertamina .
"Ada prinsip 3C yang biasanya orang China sebut. Cuan, Chengli dan Cincay. Ini merupakan prinsip semua investor untuk berinvestasi. Ini yang harusnya bisa kita jawab," ujar Ahok dalam video virtual, Rabu (2/12/2020).
(Baca Juga: Di Depan Pelaku Industri, Sri Mulyani Beberkan 5 Cara Dorong Produksi Migas )
Lebih lanjut Ia, meminta pemerintah mendukung fleksibilitas penyerapan minyak mentah dalam negeri. Salah satunya mengekspor minyak mentah ke luar negeri.
"Sebagian minyak mentah dalam negeri tidak ekonomis untuk diolah di kilang dalam negeri. Minyak mentah ini bisa diekspor," imbuhnya.
(Baca Juga: Tim Khusus Besutan Ahok Didorong Membongkar Mafia Migas, Proyek dan Investasi )
Menurutnya skema fleksibilitas dalam penyerapan minyak mentah dalam negeri akan membantu menekan defisit neraca transaksi berjalan saat ini. "Agar bisa mengekspor minyak berharga tinggi dan mengimpor produk dengan harga lebih murah," tandasnya.
Sebelumnya Pemerintah telah menetapkan lima kebijakan untuk memberikan stimulus bagi sektor minyak dan gas (migas). Di mana, stimulus itu bertujuannya meningkatkan produksi atau lifting migas dalam negeri.
"Ada prinsip 3C yang biasanya orang China sebut. Cuan, Chengli dan Cincay. Ini merupakan prinsip semua investor untuk berinvestasi. Ini yang harusnya bisa kita jawab," ujar Ahok dalam video virtual, Rabu (2/12/2020).
(Baca Juga: Di Depan Pelaku Industri, Sri Mulyani Beberkan 5 Cara Dorong Produksi Migas )
Lebih lanjut Ia, meminta pemerintah mendukung fleksibilitas penyerapan minyak mentah dalam negeri. Salah satunya mengekspor minyak mentah ke luar negeri.
"Sebagian minyak mentah dalam negeri tidak ekonomis untuk diolah di kilang dalam negeri. Minyak mentah ini bisa diekspor," imbuhnya.
(Baca Juga: Tim Khusus Besutan Ahok Didorong Membongkar Mafia Migas, Proyek dan Investasi )
Menurutnya skema fleksibilitas dalam penyerapan minyak mentah dalam negeri akan membantu menekan defisit neraca transaksi berjalan saat ini. "Agar bisa mengekspor minyak berharga tinggi dan mengimpor produk dengan harga lebih murah," tandasnya.
Sebelumnya Pemerintah telah menetapkan lima kebijakan untuk memberikan stimulus bagi sektor minyak dan gas (migas). Di mana, stimulus itu bertujuannya meningkatkan produksi atau lifting migas dalam negeri.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda