Ini Strategi Adira Insurance Bertahan di Masa Pandemi
Kamis, 03 Desember 2020 - 17:10 WIB
JAKARTA-Chief Marketing Officer Adira Insurance Hassan Karim mengatakan saat pandemi melanda seluruh dunia dan mengharuskan bekerja dari rumah merupakan bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance . Menurut dia, perseroan telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastuktur dan sistem IT Adira Insurance siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
"Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” ungkap Hassan dalam Coffee Break with Adira Insurance di Jakarta, Kamis (3/12).
Dia memaparkan digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance telah berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi Pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi Pelanggan melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil Anda langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan."Jalur digital memang merupakan keniscayaan untuk menopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien," sebut Hassan. (Baca juga: Industri Pembiayaan Beri Keringanan ke Debitur Terdampak Corona)
Apalagi kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi millenial. Perusahaan asuransi pun harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi. “Setelah Covid-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan," ucapnya.
Strategi perseroan dalam memenangkan pasar adalah dengan fokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi. Dia menyebut, saat ini Zurich memegang 80% saham Adira Insurance dan menjadi asuransi umum internasional teratas di Indonesia.“Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Zurich, kami melihat peluang yang sangat besar di industri asuransi di Indonesia," katanya.
Perseroan pun berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif untuk masyarakat Indonesia melalui asuransi jiwa, asuransi umum konvensional dan Syariah. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia.
Sementara itu, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November tahun lalu berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp1,5 triliun. Angka tersebut naik sebesar 23,1% (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp 1,22 triliun.
Perseroan juga merupakan lima perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020 yang dipublikasikan.
Hassan Karim mengatakan, dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis."Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif,” katanya.
Menurut dia, pandemi juga telah mengubah cara masyarakat menjalankan kehidupan sehari-hari.Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.
Hal ini didukung juga dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada sekitar 175,4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64% dari total populasi.
Begitu juga dengan industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perseroan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. "Adira Insurance sendiri sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Kedepan, Adira Insurance akan terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi," jelas Hassan.
"Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” ungkap Hassan dalam Coffee Break with Adira Insurance di Jakarta, Kamis (3/12).
Dia memaparkan digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance telah berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi Pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi Pelanggan melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil Anda langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan."Jalur digital memang merupakan keniscayaan untuk menopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien," sebut Hassan. (Baca juga: Industri Pembiayaan Beri Keringanan ke Debitur Terdampak Corona)
Apalagi kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi millenial. Perusahaan asuransi pun harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi. “Setelah Covid-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan," ucapnya.
Strategi perseroan dalam memenangkan pasar adalah dengan fokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi. Dia menyebut, saat ini Zurich memegang 80% saham Adira Insurance dan menjadi asuransi umum internasional teratas di Indonesia.“Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Zurich, kami melihat peluang yang sangat besar di industri asuransi di Indonesia," katanya.
Perseroan pun berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif untuk masyarakat Indonesia melalui asuransi jiwa, asuransi umum konvensional dan Syariah. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia.
Sementara itu, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November tahun lalu berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp1,5 triliun. Angka tersebut naik sebesar 23,1% (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp 1,22 triliun.
Perseroan juga merupakan lima perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020 yang dipublikasikan.
Hassan Karim mengatakan, dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis."Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif,” katanya.
Menurut dia, pandemi juga telah mengubah cara masyarakat menjalankan kehidupan sehari-hari.Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.
Hal ini didukung juga dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada sekitar 175,4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64% dari total populasi.
Begitu juga dengan industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi Covid-19, perseroan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. "Adira Insurance sendiri sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Kedepan, Adira Insurance akan terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi," jelas Hassan.
(aby)
Lihat Juga :
tulis komentar anda