Industri Properti Berikan Dampak Positif ke Pasar Gipsum

Senin, 07 Desember 2020 - 08:32 WIB
Industri properti yang mulai bangkit membawa berkah bagi industri turunannya. Salah satunya industri gipsum yang digunakan sebagai interior hunian. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Industri properti yang mulai bangkit membawa berkah bagi industri turunannya. Salah satunya industri gipsum yang digunakan sebagai interior hunian. Industri ini diperkirakan akan tumbuh pesat pada tahun depan. Bahkan di pasar global kapitalisasi industri ini diperkirakan menembus USD28,16 miliar pada 2024 mendatang.

Adapun di dalam negeri, penjualan gipsum di Indonesia masih tinggi di masa pandemi saat ini menyusul akan terus bertumbuhnya pembangunan proyek-proyek properti seperti apartemen maupun perkantoran. Untuk mendongkrak penjualan di pasar domestik, sejumlah produsen gipsun melakukan inovasi untuk memperluas pasar. (Baca: Kemenag Harap Madrasah Jadi Ruang Pembudayaan Pembelajaran)

Marketing Director USG Boral Indonesia Suzana Budiman mengungkapkan, dalam situasi pandemi yang mewajibkan masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah, produsen gipsum Jayaboard itu menyajikan sebuah ekosistem inovatif yang lahir dari bentuk kolaborasi dengan beberapa pihak yang turut berperan dalam perkembangan dunia desain dan arsitektur di Indonesia.

“Jayaboard berkolaborasi dengan sejumlah praktisi dengan latar belakang bidang yang berbeda dalam wadah bernama Connex,” ujarnya di Jakarta kemarin.



Produsen plafon dan dinding gipsum ini menggandeng sejumlah praktisi dan komunitas dari berbagai latar belakang yang berbeda, mulai dari arsitek, lighting consultant hingga komunitas. (Baca juga: Penanganan terkini Kanker Usus Besar)

“Melalui beragam kegiatan diharapkan hasil kolaborasi ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat dalam mengeksplorasi bentuk ruang, material, dan desain,” imbuhnya.

Suzana menambahkan, kegiatan tersebut juga bisa dijadikan sebagai sumber pengetahuan baru terhadap tren dunia desain dan konstruksi sehingga mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.

Pada tahun lalu Jayaboard menguasai sekitar 40% market share pasar domestik. Sebagian produknya diekspor untuk memenuhi permintaan gipsum di luar negeri. Pada 2019 lalu perusahaan ini juga berencana mengembangkan produksi di Cilegon dan Gresik. Kapasitas di Gresik mencapai 15 juta sampai 20 juta meter persegi untuk melayani Indonesia bagian timur. (Lihat videonya: Tim Satgas Tinombala Memburu Kelompok MIT)

Menurut Suzana, saat ini pihaknya menyiapkan Jayaboard Design Culture untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat. “Mengingat budaya desain masih dan akan selalu berkembang di Indonesia, diharapkan kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem yang inovatif, produktif, dan terus berkembang,” ujarnya. (Anton C)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More