Singapura Masuk dalam Kelompok 15 Besar Ekonomi Islam Global
Selasa, 08 Desember 2020 - 10:48 WIB
JAKARTA - Laporan tahunan State of The Global Islamic Economy Report (SGIE) 2020/21 yang bekerja sama dengan DinarStandar memprediksi bahwa umat Islam membelanjakan USD2,02 triliun pada 2019 untuk sektor makanan, farmasi, kosmetik, busana muslim , pariwisata, dan media.
( Baca juga:Inilah Persyaratan dan Etika untuk Fashion Muslimah )
Jumlah pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 3,2% dari tahun ke tahun. Namun jumlah pengeluaran kaum muslim pada 2020 diperkirakan menyusut sebesar 8% akibat pandemi.
"Meski begitu, total pengeluaran (tidak termasuk perjalanan) diperkirakan akan pulih pada akhir 2021 dan diprediksi akan mencapai USD2,3 triliun pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif (CAGR) sebesar 3,1%," tulis laporan tersebut di Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Aset keuangan syariah diperkirakan mencapai USD2,88 triliun pada 2019 dan diperkirakan akan berada di level yang sama pada 2020.
( Baca juga:Freeport Optimis Bisa Raup Pendapatan 870 Juta Dolar AS di 2021 )
Dalam Global Islamic Economy Indicator yang tertera dalam laporan tersebut, ada 81 negara yang dievaluasi tahun ini. Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Indonesia, dan Yordania berada di peringkat teratas. Peringkat yang diperoleh Arab Saudi dan Indonesia meningkat dari sebelumnya.
"Sementara itu, di tahun ini ada beberapa negara baru yang masuk dalam posisi 15 besar, antara lain Singapura, Sri Lanka, dan Nigeria," katanya.
( Baca juga:Inilah Persyaratan dan Etika untuk Fashion Muslimah )
Jumlah pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 3,2% dari tahun ke tahun. Namun jumlah pengeluaran kaum muslim pada 2020 diperkirakan menyusut sebesar 8% akibat pandemi.
"Meski begitu, total pengeluaran (tidak termasuk perjalanan) diperkirakan akan pulih pada akhir 2021 dan diprediksi akan mencapai USD2,3 triliun pada 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif (CAGR) sebesar 3,1%," tulis laporan tersebut di Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Aset keuangan syariah diperkirakan mencapai USD2,88 triliun pada 2019 dan diperkirakan akan berada di level yang sama pada 2020.
( Baca juga:Freeport Optimis Bisa Raup Pendapatan 870 Juta Dolar AS di 2021 )
Dalam Global Islamic Economy Indicator yang tertera dalam laporan tersebut, ada 81 negara yang dievaluasi tahun ini. Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Indonesia, dan Yordania berada di peringkat teratas. Peringkat yang diperoleh Arab Saudi dan Indonesia meningkat dari sebelumnya.
"Sementara itu, di tahun ini ada beberapa negara baru yang masuk dalam posisi 15 besar, antara lain Singapura, Sri Lanka, dan Nigeria," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda