Lahirkan Wirausaha Industri Baru Lewat Inkubator Bisnis

Jum'at, 11 Desember 2020 - 04:31 WIB
Untuk pilar SDM, langkah strategis yang diambil guna memacu kinerja industri adalah dengan penumbuhan wirausaha industri baru melalui program inkubator bisnis. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pertumbuhan industri di tengah pandemi Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperkuat daya saing industri dalam negeri adalah peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

“Ada tiga pilar utama dalam membangun industri nasional, yaitu investasi, teknologi, dan SDM. Untuk pilar SDM, langkah strategis yang diambil guna memacu kinerja industri adalah dengan penumbuhan wirausaha industri baru melalui program inkubator bisnis,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, Kamis (10/12).

Ia menyebutkan, wujud nyata yang telah dijalankan oleh unit kerja binaannya dalam mengembangkan inkubator bisnis, misalnya yang diselenggarakan Balai Diklat Industri (BDI) Padang. “BDI Padang merupakan unit pendidikan di bawah BPSDMI Kemenperin, telah menggelar kegiatan inkubator bisnis secara virtual pada awal Desember 2020 dengan tema Budaya Sumatera, dan ditutup dengan kegiatan Padang Fashion Fest 2020,” ungkapnya.

(Baca Juga: Kiat Memulai Usaha, Pilih Bisnis yang Memberi Solusi )



Eko menegaskan, Kemenperin terus mendorong tumbuhnya wirausaha industri baru dalam menyambut peluang era ekonomi digital. “Di tengah masa pandemi ini, kami mendukung para wirausaha baru agar semakin mampu berinovasi, baik dari segi jenis produk, kualitas produk, model usaha, hingga cara pemasaran produk mereka. Salah satunya dengan memanfaatkan sistem penjualan online,” paparnya.

Hasil survei yang dilakukan oleh BPS menunjukkan sebanyak 31% responden makin banyak melakukan aktivitas belanja online selama Covid-19. “Hal ini adalah peluang yang sangat baik bagi wirausaha baru di tengah segala kesulitan yang dilahirkan wabah berkepanjangan ini,” ujar Eko.

Selain menyiapkan tenant inkubator bisnis untuk melahirkan produk bordir dan fesyen yang berkualitas, BDI Padang juga mendidik para binaannya tersebut untuk terus berinovasi, baik dari segi jenis produk, proses produksi maupun teknik penjualan produk mereka. Dalam program inkubasi juga diberikan materi mengenai sistem penjualan online guna menyambut peluang di masa pandemi.

BDI Padang melakukan pembinaan inkubator bisnis yang dimulai dengan proses seleksi di bulan Maret hingga peluncuran produk melalui gelaran Padang Fashion Fest 2020 di bulan Desember ini. Rangkaian kegiatan ini meliputi pengenalan tenant, launching, fashion show, dan pitching produk tenant Inkubator Bisnis BDI Padang Tahun 2020.

“Kami juga menyelenggarakan talk show wirausaha yang menghadirkan pelaku industri fesyen nasional serta meningkatkan kemampuan pelaku IKM melalui workshop tie dye,” jelas Kepala BDI Padang, Surya Agusman.

(Baca Juga: Resep Sukses dari Nadiem, Berani Ambil Risiko )

Kegiatan BDI Padang Fashion Fest 2020 diikuti oleh 11 tim yang berjumlah 40 tenant Inkubator Bisnis BDI Padang Tahun 2020. Para peserta merupakan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang menekuni berbagai jenis usaha di bidang bordir dan fesyen, yaitu Anak Kuantan dari Kabupaten Kuantan Singingi, Cantiang Ameh Tarancak dari Kota Solok, dan Samato dari Kabupaten Tanah Datar.

Kemudian, OANL dari Kota Padang, Little Pinci dari Kota Padang, Kiihz dari Kota Payakumbuh, Tigo Sarumpun dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Little Holland dari Kota Sawahlunto, Diella Bordir dari Kabupaten Padang Pariaman, dan Eco Paliko dari Kabupaten Lima Puluh Kota.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More