Erick Thohir Beberkan Dua Aksi Korporasi Besar Tahun Depan
Jum'at, 11 Desember 2020 - 09:48 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencatat, ada dua aksi korporasi (corporate action) besar yang akan direalisasikan pihaknya pada 2021 mendatang. Kedua aksi tersebut adalah merger Bank BUMN Syariah dan penggabungan usaha mikro di bawah perbankan dan lembaga pembiayaan plat merah.
"Saya pastikan ada dua corporate action yang besar. Satu penggabungan Bank Syariah, yang mana, kita juga menggabungkan usaha mikro," ujar Erick dalam sambutannya disalah satu acara Televisi Swasta pada Kamis malam, (10/12/2020).
Terkait dengan merger Bank BUMN Syariah, Kementerian BUMN akan menggabungkan PT Bank BRI Syariah atau BRIS, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah atau BNIS di bawah satu payung manajemen baru. Erick menegaskan, langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah Indonesia.
( )
Di mana, perseroan akan memperoleh aset sebesar Rp225 triliun yang berasal dari aset tiga perbankan syariah tersebut. Bahkan, Bank Syariah juga akan menempati posisi 7-8 teratas sektor perbankan dalam negeri.
Di kancah global, Erick juga menargetkan Bank Syariah hasil merger mampu menempati posisi ke 9 di tahun 2025. Optimisme itu, didukung oleh mayoritas penduduk Indonesia yang beragama muslim terbesar di dunia. Di mana, keberadaan emiten perbankan ini menjadi alternatif bagi pembiayaan.
"Dengan total aset Rp225 triliun, ini belum pernah terjadi. Tetapi juga, tidak hanya itu, saya mengharapkan sinergi Bank Syariah ditargetkan lagi di tahun 2025 harus rangking terbesar no 9 di dunia. Bank Syariah yang digabungkan, kita sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia itu, kita punya alternatif pembiayaan, di mana raking no 8 terbesar di Indonesia," kata dia.
( )
Sementara itu, terkait penggabungan usaha mikro di bawa PT Pegadaian (Persero), PT Bank BRI (Persero), Dan PT PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
"Saya pastikan ada dua corporate action yang besar. Satu penggabungan Bank Syariah, yang mana, kita juga menggabungkan usaha mikro," ujar Erick dalam sambutannya disalah satu acara Televisi Swasta pada Kamis malam, (10/12/2020).
Terkait dengan merger Bank BUMN Syariah, Kementerian BUMN akan menggabungkan PT Bank BRI Syariah atau BRIS, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah atau BNIS di bawah satu payung manajemen baru. Erick menegaskan, langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah Indonesia.
( )
Di mana, perseroan akan memperoleh aset sebesar Rp225 triliun yang berasal dari aset tiga perbankan syariah tersebut. Bahkan, Bank Syariah juga akan menempati posisi 7-8 teratas sektor perbankan dalam negeri.
Di kancah global, Erick juga menargetkan Bank Syariah hasil merger mampu menempati posisi ke 9 di tahun 2025. Optimisme itu, didukung oleh mayoritas penduduk Indonesia yang beragama muslim terbesar di dunia. Di mana, keberadaan emiten perbankan ini menjadi alternatif bagi pembiayaan.
"Dengan total aset Rp225 triliun, ini belum pernah terjadi. Tetapi juga, tidak hanya itu, saya mengharapkan sinergi Bank Syariah ditargetkan lagi di tahun 2025 harus rangking terbesar no 9 di dunia. Bank Syariah yang digabungkan, kita sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia itu, kita punya alternatif pembiayaan, di mana raking no 8 terbesar di Indonesia," kata dia.
( )
Sementara itu, terkait penggabungan usaha mikro di bawa PT Pegadaian (Persero), PT Bank BRI (Persero), Dan PT PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
tulis komentar anda