Bebas BBM dan Polusi, Luhut Minta Instansi Pemerintah Pakai Kendaraan Listrik
Kamis, 17 Desember 2020 - 17:07 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendorong implementasi kebijakan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. "Ini sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi," ujar Luhut pada acara Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).
( )
Luhut pun mengajak seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN/BUMD untuk menjadi pionir dalam penggunaan KBLBB, khususnya sebagai kendaraan operasional di lingkup instansi masing-masing, dan memberikan apresiasi bagi instansi yang saat ini sudah memulai menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasionalnya.
"Bagi yang belum, mulai saat ini saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk meningkatkan penggunaan KBLBB, kendaraan bebas BBM, dan kendaraan bebas polusi," tuturnya.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, dasar pemikiran program KBLBB adalah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat impor BBM.
( )
Saat ini konsumsi BBM Indonesia sekitar 1,2 juta barel oil per day (bopd) dimana kebutuhan BBM tersebut sebagian besar dipasok dari impor. Dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, ketergantungan pada BBM impor akan terus meningkat.
Adapun dari acara public launching ini, telah diperoleh komitmen dari para peserta dan pelaku usaha terkait penyediaan KBLBB tahun 2025 sekitar 19.000 unit kendaraan roda-4 dan 750.000 unit kendaraan roda-2 (data hingga 16 Desember 2020) yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283.000 ton CO2-e.
Komitmen ini masih sementara karena angkanya terus bertambah seiring dengan semangat seluruh stakeholder mendukung KBLBB sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.
Kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. "Ini sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi," ujar Luhut pada acara Public Launching KBLBB, Kamis (17/12/2020).
( )
Luhut pun mengajak seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN/BUMD untuk menjadi pionir dalam penggunaan KBLBB, khususnya sebagai kendaraan operasional di lingkup instansi masing-masing, dan memberikan apresiasi bagi instansi yang saat ini sudah memulai menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasionalnya.
"Bagi yang belum, mulai saat ini saya mengajak saudara-saudara sekalian untuk meningkatkan penggunaan KBLBB, kendaraan bebas BBM, dan kendaraan bebas polusi," tuturnya.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, dasar pemikiran program KBLBB adalah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat impor BBM.
( )
Saat ini konsumsi BBM Indonesia sekitar 1,2 juta barel oil per day (bopd) dimana kebutuhan BBM tersebut sebagian besar dipasok dari impor. Dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, ketergantungan pada BBM impor akan terus meningkat.
Adapun dari acara public launching ini, telah diperoleh komitmen dari para peserta dan pelaku usaha terkait penyediaan KBLBB tahun 2025 sekitar 19.000 unit kendaraan roda-4 dan 750.000 unit kendaraan roda-2 (data hingga 16 Desember 2020) yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283.000 ton CO2-e.
Komitmen ini masih sementara karena angkanya terus bertambah seiring dengan semangat seluruh stakeholder mendukung KBLBB sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.
(ind)
tulis komentar anda