Indonesia Masih Berburu Vaksin Covid-19, Berebut Sengit dengan Negara Lain
Kamis, 17 Desember 2020 - 17:03 WIB
JAKARTA - Pengadaan vaksin Covid-19 masih memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, meski 1,2 juta dosis vaksin Sinovac sudah tiba di Tanah Air. Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede mengatakan, tidak mudah mendapatkan vaksin dengan volume yang banyak.
Hal itu terang dia, mengingat ada keterbatasan produksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi . Belum lagi, pemerintah Indonesia harus juga berlomba berebut untuk mendapatkan vaksin tersebut dengan negara lain.
"Yang menjadi persoalan dalam hal ini adalah bahwa produksi vaksin seluruh dunia itu terbatas dan itu biasanya sudah dipesan oleh negara-negara maju. Ini adalah menjadi tantangan tersendiri buat kita," kata Pardede dalam video virtual di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
(Baca Juga: Pengusaha Logistik Swasta Minta Dilibatkan dalam Distribusi Vaksin Covid-19 )
Saat ini sambungnya mengungkapkan, pemerintah masih mencari sumber-sumber vaksin baru dari berbagai negara. Pasalnya, pemerintah menargetkan sekitar 180 juta penduduk untuk dilakukan vaksinasi. "Memang dibutuhkan supaya 70% dari penduduk Indonesia ini bisa mendapatkan herd immunity," imbuhnya.
Sebagai informasi, Vaksin Sinovac yang didatangkan ke Indonesia sebenarnya bukan hanya 1,2 juta dosis, melainkan 3 juta dosis. Namun, sisanya (1,8 juta dosis) dijadwalkan akan tiba pada Januari 2021 mendatang.
(Baca Juga: Dengar Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19, IHSG Melesat Terbang bak Iron Man )
Nantinya, setelah vaksin COVID-19 tiba, selanjutnya Bio Farma akan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapatkan izin penggunaan dari Badan POM.
Hal itu terang dia, mengingat ada keterbatasan produksi oleh perusahaan-perusahaan farmasi . Belum lagi, pemerintah Indonesia harus juga berlomba berebut untuk mendapatkan vaksin tersebut dengan negara lain.
"Yang menjadi persoalan dalam hal ini adalah bahwa produksi vaksin seluruh dunia itu terbatas dan itu biasanya sudah dipesan oleh negara-negara maju. Ini adalah menjadi tantangan tersendiri buat kita," kata Pardede dalam video virtual di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
(Baca Juga: Pengusaha Logistik Swasta Minta Dilibatkan dalam Distribusi Vaksin Covid-19 )
Saat ini sambungnya mengungkapkan, pemerintah masih mencari sumber-sumber vaksin baru dari berbagai negara. Pasalnya, pemerintah menargetkan sekitar 180 juta penduduk untuk dilakukan vaksinasi. "Memang dibutuhkan supaya 70% dari penduduk Indonesia ini bisa mendapatkan herd immunity," imbuhnya.
Sebagai informasi, Vaksin Sinovac yang didatangkan ke Indonesia sebenarnya bukan hanya 1,2 juta dosis, melainkan 3 juta dosis. Namun, sisanya (1,8 juta dosis) dijadwalkan akan tiba pada Januari 2021 mendatang.
(Baca Juga: Dengar Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19, IHSG Melesat Terbang bak Iron Man )
Nantinya, setelah vaksin COVID-19 tiba, selanjutnya Bio Farma akan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapatkan izin penggunaan dari Badan POM.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda