Coca-Cola Berencana PHK 2.200 Pekerja Secara Global
Jum'at, 18 Desember 2020 - 11:30 WIB
JAKARTA - Coca-Cola Co akan memangkas 2.200 pekerjaan secara global, termasuk 1.200 melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di Amerika Serikat (AS). Keterpurukan ekonomi dari pandemi Covid-19 memaksa produsen soda terbesar di dunia itu mempercepat restrukturisasi bisnisnya.
(Baca Juga: Ekonomi Global Tahun Depan Masih Diselimuti Awan Gelap)
Perusahaan tersebut pada bulan Agustus lalu menawarkan paket pengunduran diri sukarela kepada 4.000 pekerjanya di AS, Kanada dan Puerto Rico. Langkah itu diambil untuk merampingkan diri di tengah penjualan yang terpukul akibat krisis Covid-19.
Coca-Cola menyatakan pada hari Kamis (17/12) bahwa pihaknya tidak akan mengungkapkan jumlah karyawan yang telah menerima paket tersebut. Perusahaan juga tidak memberikan rincian tentang rentang waktu untuk PHK.
Berita pemutusan hubungan kerja tersebut datang ketika jutaan orang Amerika sudah terjebak pada tunjangan pengangguran karena gelombang infeksi Covid-19 baru yang tanpa henti membuat pincang operasi bisnis.
(Baca Juga: Menteri Suharso Sebut Pandemi Bikin Bisnis Global Tertekan dan Ciptakan Kemiskinan)
"Pandemi bukanlah penyebab perubahan ini, tetapi telah menjadi katalis bagi perusahaan untuk bergerak lebih cepat," kata Coca-Cola dalam pernyataan yang dikutip Reuter, Jumat (18/12/2020).
Coca-Cola memiliki sekitar 86.200 karyawan pada akhir tahun lalu, di mana 10.400 berada di AS. Sekitar 500 PHK akan terjadi di metro Atlanta, tempat markas Coca-Cola berbasis.
(Baca Juga: Ekonomi Global Tahun Depan Masih Diselimuti Awan Gelap)
Perusahaan tersebut pada bulan Agustus lalu menawarkan paket pengunduran diri sukarela kepada 4.000 pekerjanya di AS, Kanada dan Puerto Rico. Langkah itu diambil untuk merampingkan diri di tengah penjualan yang terpukul akibat krisis Covid-19.
Coca-Cola menyatakan pada hari Kamis (17/12) bahwa pihaknya tidak akan mengungkapkan jumlah karyawan yang telah menerima paket tersebut. Perusahaan juga tidak memberikan rincian tentang rentang waktu untuk PHK.
Berita pemutusan hubungan kerja tersebut datang ketika jutaan orang Amerika sudah terjebak pada tunjangan pengangguran karena gelombang infeksi Covid-19 baru yang tanpa henti membuat pincang operasi bisnis.
(Baca Juga: Menteri Suharso Sebut Pandemi Bikin Bisnis Global Tertekan dan Ciptakan Kemiskinan)
"Pandemi bukanlah penyebab perubahan ini, tetapi telah menjadi katalis bagi perusahaan untuk bergerak lebih cepat," kata Coca-Cola dalam pernyataan yang dikutip Reuter, Jumat (18/12/2020).
Coca-Cola memiliki sekitar 86.200 karyawan pada akhir tahun lalu, di mana 10.400 berada di AS. Sekitar 500 PHK akan terjadi di metro Atlanta, tempat markas Coca-Cola berbasis.
(fai)
tulis komentar anda