Waspada! Pembangkit Listrik hingga Kilang Minyak Jadi Incaran Penjahat Siber
Senin, 21 Desember 2020 - 22:36 WIB
JAKARTA - Serangan siber terhadap objek vital atau dikenal operational technology (OT) security tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya saat ini banyak serangan terhadap objek vital seperti pembangkit listrik , ladang migas, kilang minyak, petrokomia, operasi tambang emas hingga infrastruktur lain seperti transportasi dan logistik.
"Serangan sistem objek vital hingga infrastruktur kritis terus meningkat menyebabkan kerusakan nyata. Kalau dalam IT pengamanan yang dilakukan berupa security sedangkan dalam OT lebih pada safety," ujar Country Manager Fortinet Indonesia Edwin Lim saat temu virtual, di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Menurut dia tidak hanya sistem objek vital baru yang diincar tapi juga infrastruktur lama. Sebab itu, pemerintah disarankan perlunya meningkatkan keamanan pada ojek vital nasional sebab berhubungan langsung dengan pasokan energi bagi masyarakat. "Tiga tahun lalu malwere tritis atau triton dibuat untuk merusak sistem keselamatan operasi migas. Nah tahun ini muncul snake ransomware secarakhusus menargetkan sistem ICS," ungkapnya.
Tidak hanya itu, ancaman pun juga semakin canggih di tengah transformasi digital dengan cara membuat malware yang sangat kompleks dengan menyusup ke Teknologi Informasi (TI). Dia menandaskan bahwa tidak ada yang menjamin pertahanan objek vital bakal ditembus penjahat siber. Namun demikian perlu strataegi pertahanan yang efektif untuk menangkal serangan kejahatan siber agar tidak mengganggu objek vital nasional.
Oleh sebab itu, perlu sistem keamanan yang canggih agar IT dan OT tahan terhadap gempuran siber. "Fortinet Security Fabric merupakan contoh yang baik, karena memiliki ekosistem multivendor terbuka yang dirancang untuk memberikan manfaat postur keamanan holistik," kata dia.
"Serangan sistem objek vital hingga infrastruktur kritis terus meningkat menyebabkan kerusakan nyata. Kalau dalam IT pengamanan yang dilakukan berupa security sedangkan dalam OT lebih pada safety," ujar Country Manager Fortinet Indonesia Edwin Lim saat temu virtual, di Jakarta, Senin (21/12/2020).
Menurut dia tidak hanya sistem objek vital baru yang diincar tapi juga infrastruktur lama. Sebab itu, pemerintah disarankan perlunya meningkatkan keamanan pada ojek vital nasional sebab berhubungan langsung dengan pasokan energi bagi masyarakat. "Tiga tahun lalu malwere tritis atau triton dibuat untuk merusak sistem keselamatan operasi migas. Nah tahun ini muncul snake ransomware secarakhusus menargetkan sistem ICS," ungkapnya.
Tidak hanya itu, ancaman pun juga semakin canggih di tengah transformasi digital dengan cara membuat malware yang sangat kompleks dengan menyusup ke Teknologi Informasi (TI). Dia menandaskan bahwa tidak ada yang menjamin pertahanan objek vital bakal ditembus penjahat siber. Namun demikian perlu strataegi pertahanan yang efektif untuk menangkal serangan kejahatan siber agar tidak mengganggu objek vital nasional.
Oleh sebab itu, perlu sistem keamanan yang canggih agar IT dan OT tahan terhadap gempuran siber. "Fortinet Security Fabric merupakan contoh yang baik, karena memiliki ekosistem multivendor terbuka yang dirancang untuk memberikan manfaat postur keamanan holistik," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda