Sri Mulyani Bersiap Hadapi Tantangan Ekonomi RI 2021, Apa Saja?
Rabu, 23 Desember 2020 - 08:27 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi Indonesia mengalami tekanan sepanjang tahun 2020. Di tahun depan, perekonomian masih dibayangi ketidakpastian.
(Baca Juga: Covid-19 Meroket, Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa Lebih Rendah dari Perkiraan )
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 akan tumbuh 4% hingga 5%, yang disumbangkan dari semua ngara, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Tahun depan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 4%-5% tentu disumbang semua negara termasuk emerging dan developing country seperti Indonesia," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Kata dia, pemulihan ekonomi masih terus dilakukan. Pun, sejumlah tantangan masih akan harus dihadapi. Di antaranya tantangan stabilitas kesehatan, banyaknya jumlah pengangguran, dan krisis di sektor usaha, dan sektor riil yang berimbas kepada sektor keuangan.
"Instrumen yang luar biasa penting di dalam menghadapi covid yaitu pertama masalah kesehatan, kedua krisis sosial karena masyarakat kehilangan pendapatan, mata pencahariannya dan kemudian krisis di sektor usaha, baik di sektor riil yang berpotensi mengimbas pada sektor keuangan," bebernya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Ramalan 165 Ekonom Dunia Soal Pemulihan Ekonomi 2021 )
Menurutnya undang-undang cipta kerja juga dalam rangka membantu pemulihan ekonomi di sektor riil di tahun depan. Dan dana PEN akan terus diawasi sampai akhir tahun. "Ini tantangan sulit dan harus kita atasi," tandasnya.
(Baca Juga: Covid-19 Meroket, Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa Lebih Rendah dari Perkiraan )
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 akan tumbuh 4% hingga 5%, yang disumbangkan dari semua ngara, termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Tahun depan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 4%-5% tentu disumbang semua negara termasuk emerging dan developing country seperti Indonesia," kata Sri Mulyani dalam video virtual.
Kata dia, pemulihan ekonomi masih terus dilakukan. Pun, sejumlah tantangan masih akan harus dihadapi. Di antaranya tantangan stabilitas kesehatan, banyaknya jumlah pengangguran, dan krisis di sektor usaha, dan sektor riil yang berimbas kepada sektor keuangan.
"Instrumen yang luar biasa penting di dalam menghadapi covid yaitu pertama masalah kesehatan, kedua krisis sosial karena masyarakat kehilangan pendapatan, mata pencahariannya dan kemudian krisis di sektor usaha, baik di sektor riil yang berpotensi mengimbas pada sektor keuangan," bebernya.
(Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Ramalan 165 Ekonom Dunia Soal Pemulihan Ekonomi 2021 )
Menurutnya undang-undang cipta kerja juga dalam rangka membantu pemulihan ekonomi di sektor riil di tahun depan. Dan dana PEN akan terus diawasi sampai akhir tahun. "Ini tantangan sulit dan harus kita atasi," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda