Bahlil Sukses Bujuk Perusahaan Korea Tanamkan Duit Rp137 Triliun
Rabu, 30 Desember 2020 - 10:59 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan LG Energy Solution, anak usaha LG Chem. Kerja sama itu menyangkut rencana investasi perusahaan asal Korea Selatan ini di Indonesia, salah satunya pengembangan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui proses kerja sama ini tidaklah mudah. Salah satunya saat melakukan negoisasi yang mengalami alot. ( Baca juga:Mau Usaha Ketemu Teman Menteri, Bahlil: Salah Kamar Itu Barang )
"Kita berkomunikasi mencari investor salah satunya dari Korea Selatan. Komunikasinya sempat alot," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (30/12/2020).
Lanjutnya, MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia.
"Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD9,8 miliar (Rp137,2 triliun kurs Rp14.000),” katanya.
Dalam realisasi investasi proyek, perusahaan patungan ini akan memprioritaskan kerja sama dengan pengusaha nasional, pengusaha nasional yang ada di daerah, dan UKM (usaha kecil dan mikro) lokal yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok. Dengan demikian diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional yang berdampak positif bagi daerah. ( Baca juga:Malam Tahun Baru Kota Manado Ditutup, Tidak Ada Perayaan Pisah Tahun )
"Jadi investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, dan pelaku ekonomi swasta nasional/daerah yang kuat," tegas Bahlil.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui proses kerja sama ini tidaklah mudah. Salah satunya saat melakukan negoisasi yang mengalami alot. ( Baca juga:Mau Usaha Ketemu Teman Menteri, Bahlil: Salah Kamar Itu Barang )
"Kita berkomunikasi mencari investor salah satunya dari Korea Selatan. Komunikasinya sempat alot," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (30/12/2020).
Lanjutnya, MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia.
"Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD9,8 miliar (Rp137,2 triliun kurs Rp14.000),” katanya.
Dalam realisasi investasi proyek, perusahaan patungan ini akan memprioritaskan kerja sama dengan pengusaha nasional, pengusaha nasional yang ada di daerah, dan UKM (usaha kecil dan mikro) lokal yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok. Dengan demikian diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional yang berdampak positif bagi daerah. ( Baca juga:Malam Tahun Baru Kota Manado Ditutup, Tidak Ada Perayaan Pisah Tahun )
"Jadi investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, dan pelaku ekonomi swasta nasional/daerah yang kuat," tegas Bahlil.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda