Antisipasi Pasca Pandemi, Penyuluh Dorong Percepatan Tanam Melalui Kostratani
Kamis, 14 Mei 2020 - 16:09 WIB
JAKARTA - Ketahanan pangan menjadi kunci untuk menghadapi pandemi Covid-19. Karenanya, dibutuhkan percepatan tanam agar kebutuhan pangan terus terpenuhi, termasuk pasca Covid-19 nanti. Untuk itu dibutuhkan penyuluh yang berkualitas agar proses ini tetap berjalan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi saat menjadi pembicara dalam Webinar Nasional yang dilangsungkan melalui video conference di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Selain Dedi, kegiatan ini juga menghadirkan Dekan Fakultas Pertanian Unand yang juga Sekretaris FKPTPI, Munzir Busniah.
Kegiatan ini juga menampilkan Dekan Fakultas Pertanian UGM yang juga Sekjen FKPTPI Jamhari, serta Kaprodi S2 IPKP Program Pascasarjana Unand Hery Bachrizal Tanjung yang menjadi moderator, dan Kaprodi S1 Penyuluhan Pertanian Faperta Unand Sri Wahyuni yang menjadi Notulen.
Webinar Nasional ini juga melibatkan sejumlah dekan fakultas pertanian yang tergabung dalam FKPTPI (Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia). Materi yang diangkat adalah Penguatan Penyuluh dan SDM Pertanian Serta Dukungan Perguruan Tinggi Pertanian Terhadap Kostratani Pasca Pandemi Covid-19.
"Dalam masa seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bermasalah. Petani dan penyuluh harus terus turun ke lapangan. Namun tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 seperti selalu cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan pakai masker. Kenapa pertanian tidak boleh berhenti, karena sektor pertanian berkewajiban menyediakan bahan pangan," tuturnya.
Diakui Dedi, tugas penyuluh dalam masa pandemi Covid-19 tidak mudah. Penyuluh bersama petani harus memastikan produksi pertanian tidak berhenti, bahkan Kostratani juga akan mendorong percepatan masa tanam sebagai mitigasi kekeringan.
Kondisi ini juga harus terus berlangsung sampai pasca pandemi nanti. Ini juga merupakan suatu upaya dalam menjaga ketahanan pangan wilayah. Untuk itu, Penyuluh harus tetap bekerja secara produktif tentunya dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19.
"Ada tugas ganda yang diemban penyuluh. Selain mendampingi petani dan memastikan produksi aman, mereka juga bisa melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 ke petani dan keluarganya. Peran dan penguatan ini yang akan kita dorong," paparnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi saat menjadi pembicara dalam Webinar Nasional yang dilangsungkan melalui video conference di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Selain Dedi, kegiatan ini juga menghadirkan Dekan Fakultas Pertanian Unand yang juga Sekretaris FKPTPI, Munzir Busniah.
Kegiatan ini juga menampilkan Dekan Fakultas Pertanian UGM yang juga Sekjen FKPTPI Jamhari, serta Kaprodi S2 IPKP Program Pascasarjana Unand Hery Bachrizal Tanjung yang menjadi moderator, dan Kaprodi S1 Penyuluhan Pertanian Faperta Unand Sri Wahyuni yang menjadi Notulen.
Webinar Nasional ini juga melibatkan sejumlah dekan fakultas pertanian yang tergabung dalam FKPTPI (Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia). Materi yang diangkat adalah Penguatan Penyuluh dan SDM Pertanian Serta Dukungan Perguruan Tinggi Pertanian Terhadap Kostratani Pasca Pandemi Covid-19.
"Dalam masa seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian tidak boleh bermasalah. Petani dan penyuluh harus terus turun ke lapangan. Namun tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 seperti selalu cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan pakai masker. Kenapa pertanian tidak boleh berhenti, karena sektor pertanian berkewajiban menyediakan bahan pangan," tuturnya.
Diakui Dedi, tugas penyuluh dalam masa pandemi Covid-19 tidak mudah. Penyuluh bersama petani harus memastikan produksi pertanian tidak berhenti, bahkan Kostratani juga akan mendorong percepatan masa tanam sebagai mitigasi kekeringan.
Kondisi ini juga harus terus berlangsung sampai pasca pandemi nanti. Ini juga merupakan suatu upaya dalam menjaga ketahanan pangan wilayah. Untuk itu, Penyuluh harus tetap bekerja secara produktif tentunya dengan mengikuti protokol pencegahan Covid-19.
"Ada tugas ganda yang diemban penyuluh. Selain mendampingi petani dan memastikan produksi aman, mereka juga bisa melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 ke petani dan keluarganya. Peran dan penguatan ini yang akan kita dorong," paparnya.
tulis komentar anda