Sri Mulyani Curhat: Saya Diomelin Rakyat karena Sering Ngutang
Senin, 04 Januari 2021 - 18:04 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan alasannya terkait seringnya mengambil langkah utang untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN). Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menandaskan langkah utang disebabkan karena belanja negara mengalami peningkatan akan tetapi penerimaan negara turun.
"Saya diomelin (dianggap sering) ngutang oleh rakyat Indonesia karena belanja kita tinggi tapi penerimaan turun. Karena itu kita ngutang, karena belanja negara itu capai Rp270 triliun penerimaan turun sehingga defisit APBN naiknya," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (4/1/2021).
Menurut dia APBN mengalami tekanan akibat terdampak pandemi Covid-19. Di masa pagebluk pajak mengalami penurunan hingga 20% sehingga berdampak merosotnya penerimaan negara. Dia menambahkan kegiatan ekonomi menurun tajam lantaran aktivitas ekonomi menurun, investasi anjlok dan secara umum kinerja perekeonomian terpengaruh sebab itu perlu desain tepat untuk mendongkrak ekonomi.
"Pajak turun dan penerimaan turun kita harus meningkatkan belanja. Ibaratnya kita kayak di rumah saja, seperti ada keluarga sakit tabrakan atau bapaknya kena PHK. Jadi ibu- ibu harus mutar untuk mendanai yang sakit, lalu kerja dan untuk makan. Nah untuk itu ibu-ibu harus ngutang agar bisa mendanai keluarganya," jelasnya.
"Saya diomelin (dianggap sering) ngutang oleh rakyat Indonesia karena belanja kita tinggi tapi penerimaan turun. Karena itu kita ngutang, karena belanja negara itu capai Rp270 triliun penerimaan turun sehingga defisit APBN naiknya," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (4/1/2021).
Menurut dia APBN mengalami tekanan akibat terdampak pandemi Covid-19. Di masa pagebluk pajak mengalami penurunan hingga 20% sehingga berdampak merosotnya penerimaan negara. Dia menambahkan kegiatan ekonomi menurun tajam lantaran aktivitas ekonomi menurun, investasi anjlok dan secara umum kinerja perekeonomian terpengaruh sebab itu perlu desain tepat untuk mendongkrak ekonomi.
"Pajak turun dan penerimaan turun kita harus meningkatkan belanja. Ibaratnya kita kayak di rumah saja, seperti ada keluarga sakit tabrakan atau bapaknya kena PHK. Jadi ibu- ibu harus mutar untuk mendanai yang sakit, lalu kerja dan untuk makan. Nah untuk itu ibu-ibu harus ngutang agar bisa mendanai keluarganya," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda