Selama Nataru Konsumsi BBM Cuma Naik Tipis

Rabu, 06 Januari 2021 - 18:55 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat selama periode angkutan Natal dan tahun baru (Nataru) 2020/2021, konsumsi BBM khususnya jenis gasoline meningkat sebesar 1,2% dibanding rerata bulan November 2020. Sementara realisasi penyaluran gasoil mengalami penurunan sekitar 8,5% dari rerata November 2020.

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, Pertamina tetap mengoperasikan seluruh asetnya, baik di hilir maupun pengolahan untuk memastikan stok dan distribusi BBM dan LPG selama Nataru berjalan lancar.

"Pertamina tetap siaga penuh, meskipun permintaan BBM dan LPG diprediksi tidak sebesar seperti masa satgas tahun lalu akibat pandemi Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/1/2021). ( Baca juga:Libur Nataru, Pertamina Catat Konsumsi Harian BBM di Daerah Wisata Alami Perubahan )

Menurut Agus, Satgas Nataru 2020/2021 telah bertugas sejak 7 Desember 2020 dan akan berakhir hingga 10 Januari 2021. Kesiapan penuh Pertamina ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan tahun baru 2021.



Di sektor transportasi udara, Satgas Nataru Pertamina juga mencatat adanya peningkatan konsumsi Avtur yang menjadi bahan bakar untuk pesawat.

"Penyaluran avtur selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan cukup tinggi mencapai sekitar 15% dibanding rerata November 2020, seiring dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda transportasi udara," jelasnya. ( Baca juga:Iran: Jari Kami Sudah di Pelatuk untuk Respon Setiap Serangan AS )

Sementara untuk bahan bakar kebutuhan rumah tangga, penyaluran LPG selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari rerata November 2020.

Agus melanjutkan, dengan selesainya digitalisasi 5.518 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia, Pertamina lebih mudah untuk memantau pasokan (stok) dan volume penjualan di seluruh SPBU. Pertamina juga dapat mengantisipasi distribusi BBM ke SPBU yang memiliki volume transaksi tinggi, termasuk memonitor distribusi BBM penugasan dari pemerintah.

"Dengan digitalisasi, Pertamina bisa memonitor stok BBM di setiap wilayah hingga ke SPBU. Jika stok BBM di satu SPBU terlihat menipis, maka secara otomatis akan dikirimkan BBM dari TBBM terdekat," jelas Agus.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More