Nah Kan...! Menteri ESDM Bakal Negosiasi Proyek Listrik 35GW
Kamis, 07 Januari 2021 - 17:26 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat permintaan listrik turun tajam. Situasi itu membuat Kementerian ESDM akan melakukan negosiasi ulang proyek 35 GW yang ikut terdampak pandemi.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah akan tetap memenuhi komitmen dari pembangunan mega-proyek yang sudah terkontrak. ( Baca juga:Realisasi Lifting Migas di 2020 Capai 1.682 Mboepd )
"Proyek 35 GW yang sudah terkontrak tentu menjadi komitmen yang harus dipenuhi. Masalahnya sekarang kita berupaya untuk menegosiasikan kembali karena semua pihak terkena dampak dari pandemi ini," ujarnya pada konferensi pers Capaian Tahun 2020 dan Program Kerja Tahun 2021 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (7/1/2021).
Menurut dia, permintaan listrik yang menurun ini juga berdampak pada penjualan listrik yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Meski begitu, dia berharap permintaan listrik akan kembali pulih di tahun 2021.
Pemerintah juga melakukan upaya untuk mendongkrak permintaan pasokan listrik. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik. Kementerian ESDM telah melakukan Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada tanggal 17 Desember 2020 sebagai implementasi Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk transportasi jalan. ( Baca juga:Masyarakat Jateng Diajak Bertahan di Rumah 1 Bulan, Ganjar: Kita Mesti Berkorban )
"Upaya-upaya kita yang lain adalah menciptakan demand. Kita mendorong kendaraan motor listrik, memanfaatkan kompor listrik, menyempurnakan infrastruktur transmisi sehingga bisa membalas daerah-daerah yang kekurangan. Kemudian menghapus pembangkit listrik berbahan baku diesel," jelasnya.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah akan tetap memenuhi komitmen dari pembangunan mega-proyek yang sudah terkontrak. ( Baca juga:Realisasi Lifting Migas di 2020 Capai 1.682 Mboepd )
"Proyek 35 GW yang sudah terkontrak tentu menjadi komitmen yang harus dipenuhi. Masalahnya sekarang kita berupaya untuk menegosiasikan kembali karena semua pihak terkena dampak dari pandemi ini," ujarnya pada konferensi pers Capaian Tahun 2020 dan Program Kerja Tahun 2021 Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis (7/1/2021).
Menurut dia, permintaan listrik yang menurun ini juga berdampak pada penjualan listrik yang dilakukan oleh PT PLN (Persero). Meski begitu, dia berharap permintaan listrik akan kembali pulih di tahun 2021.
Pemerintah juga melakukan upaya untuk mendongkrak permintaan pasokan listrik. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik. Kementerian ESDM telah melakukan Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) pada tanggal 17 Desember 2020 sebagai implementasi Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk transportasi jalan. ( Baca juga:Masyarakat Jateng Diajak Bertahan di Rumah 1 Bulan, Ganjar: Kita Mesti Berkorban )
"Upaya-upaya kita yang lain adalah menciptakan demand. Kita mendorong kendaraan motor listrik, memanfaatkan kompor listrik, menyempurnakan infrastruktur transmisi sehingga bisa membalas daerah-daerah yang kekurangan. Kemudian menghapus pembangkit listrik berbahan baku diesel," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda