Penuhi Pangan bagi 273 Juta Penduduk Indonesia, Program Food Estate Dipercepat
Senin, 11 Januari 2021 - 17:08 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19 sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral. Untuk itu Presiden mengimbau untuk berhati-hati. Akibat adanya pembatasan mobilitas warga, distribusi barang baik antar daerah maupun antar negara menjadi terkendala.
Presiden menegaskan untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, maka pengelolaan yang berkaitan dengan pangan serta pembangunan pertanian harus serius, detil dan dalam skala luas.
(Baca juga:Presiden Jokowi Minta Pembangunan Pertanian Jadi Perhatian Bersama)
“Dalam mengatasi masalah yang terjadi saat ini, kita harus membangun program pertanian yang berbasis economic of scale (skala luas). Untuk itu kenapa saya dorong food estate harus segera diselesaikan,” ungkap Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Senin (11/12021).
Presiden juga mengungkapkan harapannya, agar tahun ini program food estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat segera diselesaikan. Karena menurutnya, apabila program tersebut telah dilakukan, maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan. Sehingga nantinya apabila program tersebut berhasil dengan baik, provinsi lain bisa mencontohnya.
(Baca juga:Jokowi Minta Subsidi Pupuk yang Mencapai Ratusan Triliun Dievaluasi)
“Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian. Sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut Presiden turut menyampaikan apresiasinya terkait adanya pertumbuhan positif pada sektor pertanian terutama pada peningkatan ekspor.
(Baca juga:Genjot Produksi Kedelai Lokal, Jokowi Minta Dicari Lahan Satu Juta Hektare)
Presiden menegaskan untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, maka pengelolaan yang berkaitan dengan pangan serta pembangunan pertanian harus serius, detil dan dalam skala luas.
(Baca juga:Presiden Jokowi Minta Pembangunan Pertanian Jadi Perhatian Bersama)
“Dalam mengatasi masalah yang terjadi saat ini, kita harus membangun program pertanian yang berbasis economic of scale (skala luas). Untuk itu kenapa saya dorong food estate harus segera diselesaikan,” ungkap Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Senin (11/12021).
Presiden juga mengungkapkan harapannya, agar tahun ini program food estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat segera diselesaikan. Karena menurutnya, apabila program tersebut telah dilakukan, maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan. Sehingga nantinya apabila program tersebut berhasil dengan baik, provinsi lain bisa mencontohnya.
(Baca juga:Jokowi Minta Subsidi Pupuk yang Mencapai Ratusan Triliun Dievaluasi)
“Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian. Sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut Presiden turut menyampaikan apresiasinya terkait adanya pertumbuhan positif pada sektor pertanian terutama pada peningkatan ekspor.
(Baca juga:Genjot Produksi Kedelai Lokal, Jokowi Minta Dicari Lahan Satu Juta Hektare)
Lihat Juga :
tulis komentar anda