Tempe Buat Inflasi Minggu Kedua Januari Tembus 0,38%
Jum'at, 15 Januari 2021 - 17:13 WIB
JAKARTA - Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Januari 2021, perkembangan harga pada bulan Januari 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,38% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,38% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,68% (yoy).
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,09% (mtm), tempe, tahu mentah, dan cabai merah masing-masing sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan dan tarif angkutan antarkota masing-masing sebesar 0,02% (mtm), daging ayam ras, ikan kembung, ikan tongkol, kacang panjang dan nasi dengan lauk masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
" Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01% (mtm)," kata Erwin di Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
" Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penyumbang utama inflasi yaitu cabai rawit sebesar 0,09% (mtm), tempe, tahu mentah, dan cabai merah masing-masing sebesar 0,03% (mtm), emas perhiasan dan tarif angkutan antarkota masing-masing sebesar 0,02% (mtm), daging ayam ras, ikan kembung, ikan tongkol, kacang panjang dan nasi dengan lauk masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
" Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04% (mtm) dan bawang merah sebesar -0,01% (mtm)," kata Erwin di Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
" Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda