Menteri ESDM Proyeksi Tahun Ini Ada 125.000 Mobil Listrik yang Lalu Lalang
Selasa, 19 Januari 2021 - 15:33 WIB
JAKARTA - Pemerintah menyiapkan strategi dan dukungan untuk mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik dan infrastrukturnya, pihaknya telah meluncurkan program Kendaraan Bermotor Listrik Bebas Baterai (KBLBB).
Bahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan potensi mobil listrik sebanyak 125.000 unit dan 1,34 juta unit motor listrik di tahun 2021. Dengan potensi tersebut, diperkirakan pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kiloliter (kl) per tahun. ( Baca juga:Pemerintah Optimalkan Gas Bumi untuk Kebutuhan Domestik )
"Kami mendorong percepatan pembangunan pabrik baterai agar lebih kompetitif dan menarik untuk investor," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1/2021).
Dia melanjutkan, pemerintah telah menerbitkan regulasi berupa UU Nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur ketentuan peningkatan nilai tambah untuk mineral logam. Kemudian Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2020 yang mengatur harga patokan penjualan mineral logam, Permen ESDM Nomor 11 tahun 2019 yang mengatur pengendalian ekspor nikel, dan Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 yang mengatur batas minimum nikel.
"Pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta telah berkomitmen menggunakan KLBB ini," ungkapnya.
Hingga tahun 2025, total potensi penggunaan kendaraan listrik dari institusi kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, BUMN hingga swasta diperkirakan masing-masing bisa mencapai 19.220 unit untuk mobil listrik, 757.139 unit untuk motor listrik, dan 10.227 unit untuk bus.
Sementara untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2021 diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit. ( Baca juga:Tanpa Hambatan, Anthony Ginting Susul Vito )
Arifin menuturkan, pada tahun 2020 terbangun 180 unit SPKLU dan diharapkan hingga tahun 2030 akan terbangun 31.859 SPKLU.
"SPKLU ini akan berlokasi di pusat perbelanjaan, mal, area perkantoran, bandara, SPBU, apartemen dan pool taksi. Dengan peningkatan penggunaan kendaraan listrik pada 2020 akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta KL per tahun," tandasnya.
Bahkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan potensi mobil listrik sebanyak 125.000 unit dan 1,34 juta unit motor listrik di tahun 2021. Dengan potensi tersebut, diperkirakan pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kiloliter (kl) per tahun. ( Baca juga:Pemerintah Optimalkan Gas Bumi untuk Kebutuhan Domestik )
"Kami mendorong percepatan pembangunan pabrik baterai agar lebih kompetitif dan menarik untuk investor," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (19/1/2021).
Dia melanjutkan, pemerintah telah menerbitkan regulasi berupa UU Nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur ketentuan peningkatan nilai tambah untuk mineral logam. Kemudian Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2020 yang mengatur harga patokan penjualan mineral logam, Permen ESDM Nomor 11 tahun 2019 yang mengatur pengendalian ekspor nikel, dan Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 yang mengatur batas minimum nikel.
"Pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta telah berkomitmen menggunakan KLBB ini," ungkapnya.
Hingga tahun 2025, total potensi penggunaan kendaraan listrik dari institusi kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, BUMN hingga swasta diperkirakan masing-masing bisa mencapai 19.220 unit untuk mobil listrik, 757.139 unit untuk motor listrik, dan 10.227 unit untuk bus.
Sementara untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2021 diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit. ( Baca juga:Tanpa Hambatan, Anthony Ginting Susul Vito )
Arifin menuturkan, pada tahun 2020 terbangun 180 unit SPKLU dan diharapkan hingga tahun 2030 akan terbangun 31.859 SPKLU.
"SPKLU ini akan berlokasi di pusat perbelanjaan, mal, area perkantoran, bandara, SPBU, apartemen dan pool taksi. Dengan peningkatan penggunaan kendaraan listrik pada 2020 akan memberikan potensi pengurangan konsumsi BBM sebesar 6 juta KL per tahun," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda