Hati-hati! Kemiskinan Melonjak dan Pengangguran Meledak Capai 4,5 Juta Orang
Rabu, 20 Januari 2021 - 16:06 WIB
JAKARTA - Di tahun 2021, indikator sosioekonomi adalah lagging indicators. Hal tersebut berpotensi mengalami pemburukan lebih lanjut sejalan dengan masih rendahnya kemampuan ekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan . Lalu dari berbagai survei terjadi penurunan dalam rata-rata pendapatan rumah tangga yang artinya kemiskinan berpotensi naik.
"Setiap tahunnya, sebagai implikasi dari bentuk piramida penduduk Indonesia, ada sekitar 2,7 juta orang yang masuk ke angkatan kerja. Dan menurut estimasi statistik yang kerap dipakai oleh badan pemerintah, ada sekitar 300.000 lebih lapangan kerja yang bisa diciptakan untuk setiap 1% pertumbuhan ekonomi ," kata Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Artinya lanjut dia, bila pertumbuhan ekonomi kumulatif selama 2020-2021 hanya sebesar 2% maka dalam dua tahun ini potensi terciptanya pengangguran baik pengangguran terbuka dan setengah terbuka adalah sebanyak 4,5 juta orang.
Menurut Adrian, dari berbagai survey kecil yang dilakukan oleh institusi-institusi non-pemerintah terdapat indikasi kuat bahwa telah terjadi penurunan dalam rata-rata pendapatan rumah tangga.
"Artinya, tingkat kemiskinan memang berpotensi naik. Muara dari ke semua dinamika ini adalah pada potensi kenaikan tekanan sosial yang membutuhkan solusi kebijakan sosial secara urgen dan komprehensif," ungkapnya.
Menurut dia, dampak dari fenomena sosioekonomi seperti ini adalah adanya potensi penurunan lebih lanjut dalam daya beli. Selain itu ada penurunan tingkat keseimbangan ekonomi dan semakin rendahnya pertumbuhan ekonomi indonesia.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
"Setiap tahunnya, sebagai implikasi dari bentuk piramida penduduk Indonesia, ada sekitar 2,7 juta orang yang masuk ke angkatan kerja. Dan menurut estimasi statistik yang kerap dipakai oleh badan pemerintah, ada sekitar 300.000 lebih lapangan kerja yang bisa diciptakan untuk setiap 1% pertumbuhan ekonomi ," kata Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Artinya lanjut dia, bila pertumbuhan ekonomi kumulatif selama 2020-2021 hanya sebesar 2% maka dalam dua tahun ini potensi terciptanya pengangguran baik pengangguran terbuka dan setengah terbuka adalah sebanyak 4,5 juta orang.
Menurut Adrian, dari berbagai survey kecil yang dilakukan oleh institusi-institusi non-pemerintah terdapat indikasi kuat bahwa telah terjadi penurunan dalam rata-rata pendapatan rumah tangga.
"Artinya, tingkat kemiskinan memang berpotensi naik. Muara dari ke semua dinamika ini adalah pada potensi kenaikan tekanan sosial yang membutuhkan solusi kebijakan sosial secara urgen dan komprehensif," ungkapnya.
Menurut dia, dampak dari fenomena sosioekonomi seperti ini adalah adanya potensi penurunan lebih lanjut dalam daya beli. Selain itu ada penurunan tingkat keseimbangan ekonomi dan semakin rendahnya pertumbuhan ekonomi indonesia.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(akr)
tulis komentar anda