Ngobrol Virtual dengan Menlu Singapura, Menparekraf Bahas Peluang Travel Bubble
Kamis, 21 Januari 2021 - 05:32 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan membahas peluang untuk menerapkan perjalanan tanpa karantina (travel bubble).
Travel bubble adalah kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk untuk turis agar timbul gelembung atau koridor perjalanan. Rencana ini dilakukan untuk memudahkan perjalanan wisatawan untuk keluar-masuk Indonesia termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi negara penyumbang jumlah wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Indonesia.
(
)
Sandiaga mengatakan, meski Indonesia saat ini masih fokus meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) untuk membangkitkan pariwisata di dalam negeri, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan membuka pintunya untuk melakukan travel bubble. Dengan catatan, hal itu tergantung pada ada atau tidak adanya perubahan dalam status Covid-19 di setiap negara.
"Untuk jangka pendek dengan segala ketidakpastian ini, kita sekarang lebih fokus pada pariwisata nusantara. Akan tetapi saya rasa tidak menutup kemungkinan pastinya untuk merenggangkannya, seperti dengan Singapura. Sebab, salah satunya saya rasa titik masuk wisatawan dari Singapura adalah Batam dan Bintan," ujar Sandiaga saat berdialog dengan Vivian secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Sandiaga menjelaskan bahwa meski persiapan travel bubble ini masih tahap diskusi dan perencanaan, Kemenparekraf akan terus mendisiplinkan protokol kesehatan dengan ketat di tiap destinasi wisata Indonesia. Dengan demikian, jika kelak kebijakan travel bubble diterapkan, Indonesia telah siap.
( )
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa salah satu persiapan untuk melakukan kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk untuk turis, sehingga terbentuk koridor perjalanan di salah satu destinasi wisata, Sandiaga akan mengusulkan beberapa destinasi diantaranya Bali, Jakarta, Batam, dan Bintan untuk menjadi prioritas mendapat vaksin lebih awal. Pasalnya, tiga wilayah tersebut adalah pintu masuk utama wisman.
"Vaksinasi sudah mulai di Indonesia, saya telah melobi bahwa area seperti Bali, Jakarta, Batam, dan Bintan juga akan mendapat semacam prioritas, karena ekonomi Bali resesi minus 4 persen akibat turunnya kinerja pariwisata. Batam dan Bintan juga lumpuh," jelasnya.
Travel bubble adalah kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk untuk turis agar timbul gelembung atau koridor perjalanan. Rencana ini dilakukan untuk memudahkan perjalanan wisatawan untuk keluar-masuk Indonesia termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi negara penyumbang jumlah wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Indonesia.
(
Baca Juga
Sandiaga mengatakan, meski Indonesia saat ini masih fokus meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) untuk membangkitkan pariwisata di dalam negeri, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan membuka pintunya untuk melakukan travel bubble. Dengan catatan, hal itu tergantung pada ada atau tidak adanya perubahan dalam status Covid-19 di setiap negara.
"Untuk jangka pendek dengan segala ketidakpastian ini, kita sekarang lebih fokus pada pariwisata nusantara. Akan tetapi saya rasa tidak menutup kemungkinan pastinya untuk merenggangkannya, seperti dengan Singapura. Sebab, salah satunya saya rasa titik masuk wisatawan dari Singapura adalah Batam dan Bintan," ujar Sandiaga saat berdialog dengan Vivian secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Sandiaga menjelaskan bahwa meski persiapan travel bubble ini masih tahap diskusi dan perencanaan, Kemenparekraf akan terus mendisiplinkan protokol kesehatan dengan ketat di tiap destinasi wisata Indonesia. Dengan demikian, jika kelak kebijakan travel bubble diterapkan, Indonesia telah siap.
( )
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa salah satu persiapan untuk melakukan kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk untuk turis, sehingga terbentuk koridor perjalanan di salah satu destinasi wisata, Sandiaga akan mengusulkan beberapa destinasi diantaranya Bali, Jakarta, Batam, dan Bintan untuk menjadi prioritas mendapat vaksin lebih awal. Pasalnya, tiga wilayah tersebut adalah pintu masuk utama wisman.
"Vaksinasi sudah mulai di Indonesia, saya telah melobi bahwa area seperti Bali, Jakarta, Batam, dan Bintan juga akan mendapat semacam prioritas, karena ekonomi Bali resesi minus 4 persen akibat turunnya kinerja pariwisata. Batam dan Bintan juga lumpuh," jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda