YouTube Live MNC Sekuritas & Sahamology: Bagaimana Prospek AKRA di Tahun Kerbau?
Kamis, 04 Februari 2021 - 16:53 WIB
JAKARTA - Sebagai bagian dari unit bisnis PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan MNC Group, MNC Sekuritas membuktikan komitmennya untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang investasi saham. Salah satunya melalui YouTube Live kolaborasi MNC Sekuritas dengan komunitas trader Sahamology bertajuk “Potensi AKRA di Tahun Kerbau dan Masa Depan Mobil Listrik” pada hari Rabu (03/02/2021).
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dalam pembukaan acara menuturkan bahwa kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk dilakukan. MNC Sekuritas, jelasnya, sangat mendukung kolaborasi yang terjalin dengan Sahamology ini.
“Kita perlu mengadakan kegiatan edukasi seperti ini agar investor tidak membeli kucing dalam karung atau sekadar ikut-ikutan dalam bertransaksi atau berinvestasi saham. Kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi untuk tim Sahamology karena peran aktifnya untuk mengedukasi investor dengan cara menghadirkan narasumber dari emiten-emiten berkelas yang memiliki fundamental dan teknikal bagus seperti PT AKR Corporindo Tbk ini,” kata Susy.
Acara yang dipandu oleh Founder Sahamology Lukman El Hakiem atau akrab disapa Beebo ini menghadirkan Direktur dan Corsec PT AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu serta Analis MNC Sekuritas M. Rudy Setiawan sebagai narasumber. Direktur dan Corsec AKR Corporindo Suresh Vembu mengungkapkan perseroan sudah ada di Indonesia sejak tahun 1960-an dan masih terus berkomitmen untuk melayani Indonesia sampai saat ini.
“PT AKR Corporindo Tbk telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1994 dan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam 15 tahun terakhir. Dari segi pendapatan, misalnya, telah terjadi peningkatan sebesar 8 kali lipat dibandingkan tahun 2005 hingga mencapai lebih dari Rp21 miliar pada tahun 2019. Bisnis AKRA sendiri telah terdiferensiasi, namun persentase pendapatan terbesar (sekitar 73%) berasal dari BBM, disusul dengan kimia industri, pelabuhan, utilitas dan lainnya. AKRA sendiri memiliki 3 pendorong pertumbuhan masa depan, yaitu perdagangan dan distribusi energi bahan baku industri; ritel dan aviasi serta utilitas dan recurring income,” jelas Suresh.
Acara kemudian ditutup dengan pembahasan seputar kondisi fundamental AKRA oleh Analis MNC Sekuritas M. Rudy Setiawan. Dipaparkannya, pada tahun 2021, AKRA berpotensi mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih baik, didukung oleh membaiknya outlook harga minyak dunia yang stabil di level USD50/barrel ditengah ekonomi global yang mulai bertumbuh pasca pandemi Covid-19. Hal ini sudah terlihat dari pendapatan yang dihasilkan dari distribusi volume minyak sebesar 27% YoY pada 9M20.
“AKRA diperkirakan mampu memberikan kinerja yang lebih baik seiring penjualan lahan dan recurring income yang dihasilkan di industri dan pelabuhan terpadu Jawa Area Estate (JIIPE) dengan luas 1.761 hektar bersama implementasi Zona Ekonomi Khusus di JIIPE dan omnibus law. AKRA akan menjadikan JIIPE sebagai contributor utama pendapatan AKRA pada FY23F, dengan CAGR 13%-15%, dan ROE dilevel 12%-15%. Saat ini AKRA diperdagangkan di level 14,74x PE, atau -1 STD (average 5 tahun). Saat ini konsensus merekomendasikan BUY untuk AKRA, dengan target price di level 3.800,” tutup Rudy.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina dalam pembukaan acara menuturkan bahwa kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk dilakukan. MNC Sekuritas, jelasnya, sangat mendukung kolaborasi yang terjalin dengan Sahamology ini.
“Kita perlu mengadakan kegiatan edukasi seperti ini agar investor tidak membeli kucing dalam karung atau sekadar ikut-ikutan dalam bertransaksi atau berinvestasi saham. Kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi untuk tim Sahamology karena peran aktifnya untuk mengedukasi investor dengan cara menghadirkan narasumber dari emiten-emiten berkelas yang memiliki fundamental dan teknikal bagus seperti PT AKR Corporindo Tbk ini,” kata Susy.
Baca Juga
Acara yang dipandu oleh Founder Sahamology Lukman El Hakiem atau akrab disapa Beebo ini menghadirkan Direktur dan Corsec PT AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu serta Analis MNC Sekuritas M. Rudy Setiawan sebagai narasumber. Direktur dan Corsec AKR Corporindo Suresh Vembu mengungkapkan perseroan sudah ada di Indonesia sejak tahun 1960-an dan masih terus berkomitmen untuk melayani Indonesia sampai saat ini.
“PT AKR Corporindo Tbk telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1994 dan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam 15 tahun terakhir. Dari segi pendapatan, misalnya, telah terjadi peningkatan sebesar 8 kali lipat dibandingkan tahun 2005 hingga mencapai lebih dari Rp21 miliar pada tahun 2019. Bisnis AKRA sendiri telah terdiferensiasi, namun persentase pendapatan terbesar (sekitar 73%) berasal dari BBM, disusul dengan kimia industri, pelabuhan, utilitas dan lainnya. AKRA sendiri memiliki 3 pendorong pertumbuhan masa depan, yaitu perdagangan dan distribusi energi bahan baku industri; ritel dan aviasi serta utilitas dan recurring income,” jelas Suresh.
Baca Juga
Acara kemudian ditutup dengan pembahasan seputar kondisi fundamental AKRA oleh Analis MNC Sekuritas M. Rudy Setiawan. Dipaparkannya, pada tahun 2021, AKRA berpotensi mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih baik, didukung oleh membaiknya outlook harga minyak dunia yang stabil di level USD50/barrel ditengah ekonomi global yang mulai bertumbuh pasca pandemi Covid-19. Hal ini sudah terlihat dari pendapatan yang dihasilkan dari distribusi volume minyak sebesar 27% YoY pada 9M20.
“AKRA diperkirakan mampu memberikan kinerja yang lebih baik seiring penjualan lahan dan recurring income yang dihasilkan di industri dan pelabuhan terpadu Jawa Area Estate (JIIPE) dengan luas 1.761 hektar bersama implementasi Zona Ekonomi Khusus di JIIPE dan omnibus law. AKRA akan menjadikan JIIPE sebagai contributor utama pendapatan AKRA pada FY23F, dengan CAGR 13%-15%, dan ROE dilevel 12%-15%. Saat ini AKRA diperdagangkan di level 14,74x PE, atau -1 STD (average 5 tahun). Saat ini konsensus merekomendasikan BUY untuk AKRA, dengan target price di level 3.800,” tutup Rudy.
(nng)
tulis komentar anda