BCA Bidik Pertumbuhan Penyaluran Kredit Hingga 6% di 2021
Senin, 08 Februari 2021 - 20:40 WIB
JAKARTA - Bank BCA memasang proyeksi pertumbuhan penyaluran kredit pada tahun 2021 di kisaran 4-6%. Sementara total penyaluran kredit Bank BCA per akhir Desember 2020 turun 2,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp575,6 triliun.
Direktur Keuangan Bank BCA Vera Eve Lim mengatakan pihaknya optimistis melihat tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2020. Hal ini khususnya karena yakin akan kebijakan yang diambil pemerintah. "Sehingga kami yakin pemulihan ekonomi khususnya mobilitas masyarakat akan lebih baik," ujar Vera dalam webinar di Jakarta, Senin (8/2/2021).
( )
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menambahkan, penurunan ekonomi nasional bukan disebabkan kondisi makro ekonomi Indonesia yang buruk melainkan karena pandemi Covid-19.
Kendati demikian, dia melihat ada harapan karena vaksinasi sudah mulai dilakukan pemerintah walaupun masih ada kendala pada kecepatan pelaksanaan.
"Keinginan pemerintah sudah ada. Jadi tahun ini bakal jauh melebihi tahun lalu khususnya momen terparah sepanjang April-Agustus tahun lalu. Saya yakin akan lebih baik tahun ini. Setidaknya tidak ada kredit negatif lagi," tuturnya.
( )
Sementara itu, hingga akhir 2020 laba bersih bank BCA turun 5,0% YoY menjadi Rp27,1 triliun. Faktor penurunan disebabkan biaya pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset.
BCA juga mencatat hingga akhir Desember 2020, perseroan membukukan restrukturisasi kredit sebesar Rp104,2 triliun atau sekitar 18% dari total kredit, yang berasal dari sekitar 100.000 nasabah.
Direktur Keuangan Bank BCA Vera Eve Lim mengatakan pihaknya optimistis melihat tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2020. Hal ini khususnya karena yakin akan kebijakan yang diambil pemerintah. "Sehingga kami yakin pemulihan ekonomi khususnya mobilitas masyarakat akan lebih baik," ujar Vera dalam webinar di Jakarta, Senin (8/2/2021).
( )
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menambahkan, penurunan ekonomi nasional bukan disebabkan kondisi makro ekonomi Indonesia yang buruk melainkan karena pandemi Covid-19.
Kendati demikian, dia melihat ada harapan karena vaksinasi sudah mulai dilakukan pemerintah walaupun masih ada kendala pada kecepatan pelaksanaan.
"Keinginan pemerintah sudah ada. Jadi tahun ini bakal jauh melebihi tahun lalu khususnya momen terparah sepanjang April-Agustus tahun lalu. Saya yakin akan lebih baik tahun ini. Setidaknya tidak ada kredit negatif lagi," tuturnya.
( )
Sementara itu, hingga akhir 2020 laba bersih bank BCA turun 5,0% YoY menjadi Rp27,1 triliun. Faktor penurunan disebabkan biaya pencadangan yang lebih tinggi untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas aset.
BCA juga mencatat hingga akhir Desember 2020, perseroan membukukan restrukturisasi kredit sebesar Rp104,2 triliun atau sekitar 18% dari total kredit, yang berasal dari sekitar 100.000 nasabah.
(ind)
tulis komentar anda