Gubernur BI Beberkan 4 Faktor Bikin Rupiah Menguat
Jum'at, 17 April 2020 - 18:32 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan, setidaknya ada empat faktor yang membuat pergerakan nilai tukar Rupiah menunjukan kepercayaan (confidence) yang membaik. Foto/Dok
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan, setidaknya ada empat faktor yang membuat pergerakan nilai tukar Rupiah menunjukan kepercayaan (confidence) yang membaik. Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sejauh ini terus menguat usai ditutup pada level Rp15.465 per USD.
"Hal ini terlihat dari 4 faktor yang mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Faktor pertama yakni pelaku pasar dalam dan luar negeri confidence, karena BI selalu di pasar dan selalu akan menempuh langkah-langkah stabilisasi rupiah. "Perry membuktikan, pada Maret secara berangsur-angsur pasar berkembang secara baik. Hal ini membuat kebutuhan BI melakukan intervensi jauh berkurang," terang dia.
Faktor kedua yaitu confidence pasar juga terbentuk terlihat karena mekanisme pasar yang sangat baik antara pelaku pasar dan makanya mendukung nilai tukar rupiah. Ketiga, lanjut Perry, tingkat kepercayaan tersebut meningkat terlihat dari portfolio arus kas masuk. Di mana, dalam seminggu terakhir terus mengalami peningkatan.
"Secara total di tanggal 14 (Maret) terjadi inflow Rp700 miliar, kemudian tanggal 15 itu Rp200 miliar, dan kemarin tanggal 16 inflow Rp2 triliun. Inflow ini sebagian besar ke SBN (Surat Berharga Negara)," ujarnya.
Terakhir, Perry mengatakan, Rupiah menguat karena langkah-langkah yang ditempuh dari berbagai dunia maupun Indonesia. "Baik dari penanganan covid-19 maupun langkah-langkah stimulus dari jumlah yang besar baik fiskal dan moneter," paparnya.
"Hal ini terlihat dari 4 faktor yang mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Faktor pertama yakni pelaku pasar dalam dan luar negeri confidence, karena BI selalu di pasar dan selalu akan menempuh langkah-langkah stabilisasi rupiah. "Perry membuktikan, pada Maret secara berangsur-angsur pasar berkembang secara baik. Hal ini membuat kebutuhan BI melakukan intervensi jauh berkurang," terang dia.
Faktor kedua yaitu confidence pasar juga terbentuk terlihat karena mekanisme pasar yang sangat baik antara pelaku pasar dan makanya mendukung nilai tukar rupiah. Ketiga, lanjut Perry, tingkat kepercayaan tersebut meningkat terlihat dari portfolio arus kas masuk. Di mana, dalam seminggu terakhir terus mengalami peningkatan.
"Secara total di tanggal 14 (Maret) terjadi inflow Rp700 miliar, kemudian tanggal 15 itu Rp200 miliar, dan kemarin tanggal 16 inflow Rp2 triliun. Inflow ini sebagian besar ke SBN (Surat Berharga Negara)," ujarnya.
Terakhir, Perry mengatakan, Rupiah menguat karena langkah-langkah yang ditempuh dari berbagai dunia maupun Indonesia. "Baik dari penanganan covid-19 maupun langkah-langkah stimulus dari jumlah yang besar baik fiskal dan moneter," paparnya.
(ant)
tulis komentar anda