Adem, 'Utang' buat Garuda Sebesar Rp1 Triliun Cair

Rabu, 10 Februari 2021 - 08:20 WIB
Foto/Dok
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyelesaikan proses pencairan dana hasil penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) sebesar Rp1 triliun. Pencairan dana itu mengacu pada perjanjian penerbitan OWK yang telah disepakati antara Garuda Indonesia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku pelaksana investasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam rangka implementasi program pemulihan ekonomi nasiona (PEN).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dana hasil penerbitan OWK sebesar Rp1 triliun menjadi momentum tersendiri bagi Garuda Indonesia untuk terus memperkuat upaya pemulihan kinerja. ( Baca juga:Pengusaha Diminta Berikan Perlakuan Khusus buat Pegawainya yang Tinggal di Zona Merah )

"Sejalan dengan kinerja fundamental operasional perusahaan yang secara konsisten terus menunjukkan pertumbuhan yang positif," ujar Irfan dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu (10/2/2021).



Irfan menambahkan, pencairan dana hasil penerbitan OWK ini telah memperhitungkan kebutuhan modal kerja perusahaan dalam jangka pendek dan menengah yang dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian serta aspek compliance terhadap ketentuan good corporate governance (GCG).

"Sehingga penggunaan dana hasil OWK ini dapat berjalan tepat guna sesuai kebutuhan perusahaan," kata dia.

Sebagaimana yang telah disepakati bersama stakeholder terkait dalam hal ini Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan melalui PT SMI selaku pelaksana investasi, dana yang diperoleh dari penerbitan OWK akan dipergunakan untuk mendukung likuiditas, solvabilitas, serta pembiayaan operasional.

Mengacu pada persetujuan penerbitan OWK yang telah diperoleh perusahaan dengan nilai sebesar maksimum Rp8,5 triliun dan dengan tenor maksimum tujuh tahun, maka sesuai dengan penandatanganan perjanjian penerbitan OWK pada akhir Desember 2020 lalu, implementasi pencairan dana OWK yang telah terlaksana pada tanggal 4 Februari 2021 adalah sebesar Rp1 triliun dengan tenor selama tiga tahun.

Hingga awal kuartal IV-2020 lalu, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan jumlah penumpang tertinggi selama pandemi. Pada November 2020 lalu Garuda Indonesia Group berhasil membukukan jumlah penumpang menembus lebih dari 1,020 juta penumpang yang meningkat cukup signifikan dibanding masa awal pandemi ketika perusahaan hanya dapat mengangkut 30 ribuan penumpang. Dari bisnis angkutan kargo, pada November 2020 Garuda Indonesia juga berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 12,20% dari awal kuartal IV-2020, menjadi 24,6 ribu ton angkutan kargo. ( Baca juga:Drone LongShot Bisa Meluncur dari Jet Tempur, Serang Banyak Target )

Dari aspek pengelolaan biaya produksi perusahaan, Garuda Indonesia juga secara konsisten menerapkan upaya-upaya strategis yang salah satunya melalui negosiasi biaya sewa pesawat, negosiasi dengan pihak ketiga lainnya, serta berbagai optimalisasi biaya penunjang lainnya sehingga penghematan per bulannya yang dapat diperoleh mencapai sebesar USD15 juta.

“Dengan kinerja perusahaan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi ini serta kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia, kami optimistis dana dari hasil penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja perseroan secara konsisten” ucapnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More