Hari Ini Mata Uang Garuda Diramal Bertekuk Lutut di Hadapan Greenback
Rabu, 10 Februari 2021 - 09:04 WIB
JAKARTA - Hari ini (10/2) rupiah diprediksi bakal melemah terhadap dolar AS . Padahal, pada penutupan kemarin (9/2) mata uang garuda mengalami kenaikan sebesar 0,06% ke posisi Rp13.995.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS. Pelemahan itu mengikuti nilai tukar regional terhadap greenback itu yang juga melemah.
( Baca juga:Peredaran Rupiah di Daerah Perbatasan Harus Ditingkatkan )
Sejumlah sentimen negatif memengaruhi pelemahan mata uang garuda terhadap dolar. Salah satunya sentimen negatif yang datang dari China.
"Data indeks harga konsumen Tiongkok yang di bawah estimasi (-0,3% vs estimasi 0.0%) dan mengalami penurunan bisa menjadi pemicu pelemahan tersebut," kata Ariston di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Kata dia, IHK yang turun bisa mengindikasikan pemulihan ekonomi di Tiongkok belum stabil. Ini bisa menekan minat pasar terhadap aset berisiko.
( Baca juga:Jelang Swansea City vs Manchester City; Guardiola Belum Bisa Andalkan Aguero )
Meski demikian, masih ada sentimen baik yang juga datang dari luar negeri. Sentimen stimulus fiskal AS masih bisa menahan pelemahan rupiah lebih dalam hari ini.
"Potensi kisaran hari ini 13.980-14.030," tandasnya.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS. Pelemahan itu mengikuti nilai tukar regional terhadap greenback itu yang juga melemah.
( Baca juga:Peredaran Rupiah di Daerah Perbatasan Harus Ditingkatkan )
Sejumlah sentimen negatif memengaruhi pelemahan mata uang garuda terhadap dolar. Salah satunya sentimen negatif yang datang dari China.
"Data indeks harga konsumen Tiongkok yang di bawah estimasi (-0,3% vs estimasi 0.0%) dan mengalami penurunan bisa menjadi pemicu pelemahan tersebut," kata Ariston di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Kata dia, IHK yang turun bisa mengindikasikan pemulihan ekonomi di Tiongkok belum stabil. Ini bisa menekan minat pasar terhadap aset berisiko.
( Baca juga:Jelang Swansea City vs Manchester City; Guardiola Belum Bisa Andalkan Aguero )
Meski demikian, masih ada sentimen baik yang juga datang dari luar negeri. Sentimen stimulus fiskal AS masih bisa menahan pelemahan rupiah lebih dalam hari ini.
"Potensi kisaran hari ini 13.980-14.030," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda