Seberapa Penting Memiliki Asuransi di Masa Pagebluk
Rabu, 10 Februari 2021 - 22:26 WIB
“Kalau enggak ke pakai uang kemana sih? Satu, untuk perusahaan asuransi. Kedua, untuk orang-orang yang ternyata tidak seberuntung kita yang sehat dalam tahun berjalan tersebut. Jangan merasa rugi telah membayar premi, tapi enggak ke pakai. Kalau enggak ke pakai justru kita bersyukur (masih sehat),” jelas Budi.
Pemilihan produk asuransi juga harus melihat kebutuhan apakah untuk sementara atau permanen. Yang masuk dalam permanen itu, salah satunya, asuransi jiwa. Pemilik polis ini biasanya ingin memberikan peninggalan kepada keluarga. Asuransi sementara itu, misalnya, untuk kebutuhan biaya pendidikan.
Pagebluk membuat perekonomian ambruk. Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV minus 2,19 persen. Ada orang yang ekonomi langsung jatuh, tetapi ada pula yang malah bisnisnya tumbuh. Ada orang yang pendapatannya stabil. Pada posisi orang yang ekonominya jatuh tentu harus menghitung ulang mengenai kelanjutan asuransinya.
Maka, harus dilakukan penyesuaian terkait nilai premi. Bahkan, mungkin harus mengurangi produk asuransi yang tadinya memiliki dua menjadi satu, misalnya BPJS Kesehatan dan asuransi swasta. Sementara ekonominya sulit cukup dengan BPJS Kesehatan saja.
“Kalau komersial tinggi, bisa melakukan penyesuaian dengan penurunan kelas. Ini bisa mengurangi biasa premi yang dibayar. Kalau sudah diturunkan tidak bisa juga karena cash flow-nya betul-betul mepet, perlu berhemat selama pandemi, boleh korbankan asuransi komersialnya. Akan tetapi, asuransi sosialnya jangan dilepas,” pungkas Budi.
Pemilihan produk asuransi juga harus melihat kebutuhan apakah untuk sementara atau permanen. Yang masuk dalam permanen itu, salah satunya, asuransi jiwa. Pemilik polis ini biasanya ingin memberikan peninggalan kepada keluarga. Asuransi sementara itu, misalnya, untuk kebutuhan biaya pendidikan.
Pagebluk membuat perekonomian ambruk. Data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV minus 2,19 persen. Ada orang yang ekonomi langsung jatuh, tetapi ada pula yang malah bisnisnya tumbuh. Ada orang yang pendapatannya stabil. Pada posisi orang yang ekonominya jatuh tentu harus menghitung ulang mengenai kelanjutan asuransinya.
Baca Juga
Maka, harus dilakukan penyesuaian terkait nilai premi. Bahkan, mungkin harus mengurangi produk asuransi yang tadinya memiliki dua menjadi satu, misalnya BPJS Kesehatan dan asuransi swasta. Sementara ekonominya sulit cukup dengan BPJS Kesehatan saja.
“Kalau komersial tinggi, bisa melakukan penyesuaian dengan penurunan kelas. Ini bisa mengurangi biasa premi yang dibayar. Kalau sudah diturunkan tidak bisa juga karena cash flow-nya betul-betul mepet, perlu berhemat selama pandemi, boleh korbankan asuransi komersialnya. Akan tetapi, asuransi sosialnya jangan dilepas,” pungkas Budi.
(akr)
tulis komentar anda