Wamendag dan Dubes China Bakal Bahas Potensi Bisnis 'Ludah Burung' Ratusan Triliun

Kamis, 11 Februari 2021 - 15:15 WIB
Sarang burung walet yang dibuat dari air liur burung walet. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pekan ini Wakil Menteri Jerry Sambuaga akan menerima kunjungan Duta Besar China Xiao Qian. Dalam pertemuan itu akan dibahas beberapa isu perdagangan. Salah satunya adalah perdagangan sarang burung walet .

Jerry mengatakan pemerintah akan membuka akses pasar bagi produk sarang burung walet (SBW) Indonesia, khususnya melalui persetujuan penambahan register perusahaan SBW Indonesia di China dan peningkatan kapasitas ekspor di tahun 2021 oleh General Administration of Customs China (GACC). Diperkirakan potensi pasar sarang burung walet mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. ( Baca juga: Wamendag Ungkap Manfaat Perdagangan Jasa ASEAN untuk Indonesia )

“Sarang burung walet punya potensi yang sangat besar dan China adalah pasar utama, yaitu mencapai 90% dari seluruh ekspor Indonesia. Karena itu Pak Mendag dan saya terus mendorong agar akses pasar sarang burung walet bisa terus dijaga dan ditingkatkan,” kata Jerry dalam keterangan resminya, Kamis (11/2/2021).



Selain sarang burung walet, Indonesia juga berkepentingan untuk memperluas pasar ekspor buah tropis. Makanya, Indonesia meminta kerja sama China, agar GACC menandatangani protokol ekspor nanas Indonesia. Buah tropis lain yang juga ingin didorong ekspornya adalah manggis, salak, buah naga, pisang, dan longan/kelengkeng). Wamendag juga meminta pembukaan ekspor untuk sawit dan kopi Indonesia.

“Banyak potensi buah tropis, salah satunya manggis yang ingin kita kembangkan. China adalah salah satu pasarnya di samping Eropa dan bahkan Timur Tengah. Indonesia punya keunggulan komparatif di sini. Kita berharap pasarnya makin luas sehingga potensi pengembangannya juga makin baik di masa mendatang," jelasnya. ( Baca juga: NASA Bersiap Lakukan Eksplorasi Harta Karun di Asteroid Psyche 16 )

Selain beberapa masalah di atas, Wamendag juga menekankan perlunya kedua negara segera mencapai neraca dagang yang seimbang. Produk Indonesia harus mendapatkan banyak kemudahan di China, apalagi kedua negara sudah menandatangani dua perjanjian dagang penting, yaitu regional comprehensive partnership agreement (RCEP) dan ASEAN-China FTA.

Wamendag mengajak agar implementasi kedua perjanjian itu dilakukan secara mutual agar kerja sama semua pihak bisa berjalan dengan mutual. Ajakan Wamendag ini disambut baik oleh Duta Besar Tiongkok Xiao Qian.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More