UMKM Jangan Menyerah Hadapi Pandemi, Kuncinya Inovasi dan Kolaborasi

Minggu, 14 Februari 2021 - 20:15 WIB
Koordinator Perkumpulan Kader Bangsa, yang juga pengagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH), Dimas Oky Nugroho memberikan, apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah bertahan sampai hari ini. Foto/Dok
BANYUMAS - Hampir setahun pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia. Dampaknya cukup terasa pada sektor sosial ekonomi. Sejumlah industri khususnya para UMKM merasa sulit untuk untuk menjalankan usaha. Tak sedikit yang mencari terobosan agar tetap bertahan.

Koordinator Perkumpulan Kader Bangsa, yang juga pengagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH), Dimas Oky Nugroho memberikan, apresiasi kepada para pelaku usaha yang telah bertahan sampai hari ini. Dimas menilai dalam menghadapi situasi seperti ini dibutuhkan mental yang kuat, upaya yang inovatif, dan kerja sama atau kolaborasi berbagai pihak khususnya pemerintah dan para pelaku usaha.




Saat berkunjung ke Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dimas memuji inisiatif dan daya tahan para pengrajin tahu di Kalisari. Secara khusus Dimas memuji Kelompok Tahu Sari Delai yang diketuai oleh Purwanto.

“Pak Purwanto ini mengajarkan kita semua kemampuan survival UMKM yang sejati. Menghadapi pandemi, pasar yang lesu, sekaligus kenaikan harga bahan baku kedelai. Tak hanya inovatif, Pak Pur dan kelompok Sari Delainya malah ikut membantu penanganan Covid 19 dengan menyumbangkan tahu kepada para tenaga kesehatan," ujar Dimas.



Purwanto dan para pedagang tahu menyumbangkan hampir ribuan tahu kepada tenaga kesehatan. Menghadapi turunnya omset akibat pandemi dan kenaikan harga kedelai impor, Purwanto bersama para pengrajin tahu berencana membangun satu dapur dan sentra penjualan bersama. Menurut Purwanto, inovasi ini dapat menekan biaya produksi.

“Kita berharap inovasi dan kekompakan para pedagang tahu di Kalisari menghadapi masa-masa yang sulit agar juga menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Semoga rencana kami untuk membangun dapur bersama dapat didukung pemerintah," harap Purwanto yang mengaku penjualan tahunya turun 50-60 persen sejak pandemi terjadi.

Hal yang sama ditegaskan kembali oleh Dimas dalam Forum Kolaborasi Positif yang dihadiri organisasi kepemudaan dan pelaku ekonomi kreatif Banyumas di Ishpot Network Café, Kota Purwokerto, Jumat (11/2).

Dimas mendorong pelaku ekonomi kreatif Kota Purwokerto, Purbalingga dan Banyumas agar dapat menggunakan masa pandemi sebagai momentum untuk bangkit. Kuncinya adalah inovasi dan kolaborasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More