Ramai #SellerAsingBunuhUMKM, Pemerintah Harus Pertegas Aturan Platform E-commerce
Kamis, 18 Februari 2021 - 16:45 WIB
JAKARTA - Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, tagar #SellerAsingBunuhUMKM yang jadi trending topic di media sosial Twitter, merupakan aspirasi yang disampaikan masyarakat ihwal kurangnya pengaturan secara tegas terhadap platform e-commerce di Indonesia.
#SellerAsingBunuhUMKM sendiri bermula dari percakapan beberapa pengguna Twitter yang membahas penjual di Shopee yang bernama Mr. Hu. Mereka mengupload bukti penerimaan paket berisi produk yang dijual Mr. Hu asal China dengan harga yang sangat murah ketimbang produk lokal. Kasus ini pun diangkat oleh dr. Tirta Mandira Hudhi melalui akun twitternya @tirta_hudhi dengan lebih dari 300 ribu followers.
( )
Bhima menyebut, pemerintah perlu melakukan pengaturan tegas agar ihwal porsi barang impor yang dijual di platform ecommerce di dalam negeri. Misalnya regulasi maksimal 30 persen barang impor by country origin di ecommerce.
"Sudah lama saya ingatkan ke pemerintah agar porsi impor barang di platform ecommerce itu diatur. Misalnya keluarkan dong regulasi maksimal 30 persen barang impor by country origin di ecommerce," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (18/2/2021).
( )
Satu sisi pemerintah akan mendorong UMKM masuk pada platform digital, sementara di sisi lain persaingan dengan barang impornya di liberalkan. Akibatnya, terjadi timpang.
"Cepat atau lambat barang impor yang sudah dominan di platform ecommerce makin diberi ruang. Kalau dulu orang impor prosesnya susah, sekarang tinggal duduk manis barang dari China door to door sampai didepan pintu konsumen," kata dia.
Dalam percakapan di Twitter sebelumnya, akun @tirta_hudhi menilai paket berisi produk yang dijual Mr. Hu asal China dapat membahayakan kelangsungan UMKM.
#SellerAsingBunuhUMKM sendiri bermula dari percakapan beberapa pengguna Twitter yang membahas penjual di Shopee yang bernama Mr. Hu. Mereka mengupload bukti penerimaan paket berisi produk yang dijual Mr. Hu asal China dengan harga yang sangat murah ketimbang produk lokal. Kasus ini pun diangkat oleh dr. Tirta Mandira Hudhi melalui akun twitternya @tirta_hudhi dengan lebih dari 300 ribu followers.
( )
Bhima menyebut, pemerintah perlu melakukan pengaturan tegas agar ihwal porsi barang impor yang dijual di platform ecommerce di dalam negeri. Misalnya regulasi maksimal 30 persen barang impor by country origin di ecommerce.
"Sudah lama saya ingatkan ke pemerintah agar porsi impor barang di platform ecommerce itu diatur. Misalnya keluarkan dong regulasi maksimal 30 persen barang impor by country origin di ecommerce," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (18/2/2021).
( )
Satu sisi pemerintah akan mendorong UMKM masuk pada platform digital, sementara di sisi lain persaingan dengan barang impornya di liberalkan. Akibatnya, terjadi timpang.
"Cepat atau lambat barang impor yang sudah dominan di platform ecommerce makin diberi ruang. Kalau dulu orang impor prosesnya susah, sekarang tinggal duduk manis barang dari China door to door sampai didepan pintu konsumen," kata dia.
Dalam percakapan di Twitter sebelumnya, akun @tirta_hudhi menilai paket berisi produk yang dijual Mr. Hu asal China dapat membahayakan kelangsungan UMKM.
Lihat Juga :
tulis komentar anda