Mencapai Swasembada Gula Konsumsi Melalui Pengelolaan Data secara Online

Jum'at, 19 Februari 2021 - 05:52 WIB
Potensi komoditi tebu yang cukup besar menjadikan pemerintah harus mampu menyajikan data secara cepat dan akurat kepada seluruh stakeholder yang terkait. Foto/Dok
JAKARTA - Potensi komoditi tebu yang cukup besar menjadikan pemerintah harus mampu menyajikan data secara cepat dan akurat kepada seluruh stakeholder yang terkait. Dengan misi mencapai swasembada gula konsumsi di dalam negeri, maka kebijakan gula nasional perlu disusun menggunakan data yang berkualitas baik.

Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dengan Pemerintah Republik Korea Selatan melalui EPIS (The Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture Forestry and Fisheries) mengembangkan sistem pelaporan data tebu dan gula langsung dari sumbernya, yaitu perusahaan gula.




Sistem tersebut merupakan solusi dari Pemerintah Korea Selatan untuk membantu meningkatkan kemampuan ketahanan pangan Indonesia melalui pengelolaan data secara digital terutama untuk komoditas gula.



Sistem yang bernama e-Tebu atau juga dikenal dengan nama National Agri-food Information System (NAIS)-Indonesia berisi informasi-informasi terkait produksi gula dan tebu, luasan pertanaman tebu, stok dan distribusi gula di Indonesia.

Dalam rangka sosialisasi serta pelatihan penggunaan e-Tebu, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian (Pusdatin), bekerjasama dengan EPIS Korea Selatan melakukan soft launching penggunaan aplikasi e-Tebu kepada seluruh petugas input data gula di seluruh Indonesia.

Kegiatan yang didukung juga oleh Ditjen Perkebunan Kementan ini dilakukan secara virtual pada tanggal 18 Februari 2021 dan dihadiri oleh seluruh perwakilan pabrik gula berbasis tebu serta perwakilan dari Pemerintah Korea Selatan. Setidaknya terdapat 110 peserta mengikuti kegiatan ini secara aktif.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementan, Bagus Hudoro dalam sambutannya pada acara tersebut menyampaikan, bahwa secara data statistik masih banyak ruang yang dapat dikembangkan oleh industri gula nasional. Dengan perkiraan kebutuhan gula konsumsi yang mencapai 2,8 juta ton di tahun 2021 ini, maka dibutuhkan peningkatan produksi sebesar 620 ribu ton dari yang ada saat ini.

Bagus Hudoro menyambut baik hasil kerjasama antara Pusdatin dan EPIS-Korea Selatan ini karena diyakini akan melengkapi upaya-upaya yang telah dilakukan jajarannya demi mencapai target swasembada gula konsumsi.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More