Melantai di Bursa, UNIQ Masuk Daftar Saham Syariah

Senin, 08 Maret 2021 - 09:45 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - PT Ulima Nitra Tbk pada hari ini (8/3) resmi melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode saham UNIQ ini menjadi perusahaan terbuka kedelapan yang melantai di bursa tahun ini.

Direktur Utama Ulima Nitra, Burhan Tjokro menjelaskan, perusahaan yang didirikan tahun 1992 ini menawarkan 300.000.000 lembar saham baru atau setara dengan 9,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Saham baru tersebut ditawarkan pada harga Rp118 per lembar saham sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul adalah sebesar Rp35,4 miliar. ( Baca juga:Masuk di Zona Hijau, IHSG Naik Nyaris 1 Persen ke Level 6.320 )

Selain itu, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pertambangan dan jasa sewa-menyewa peralatan pertambangan ini juga menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi perjanjian utang dengan opsi konversi senilai Rp40 Miliar yang dilaksanakan pada tanggal penjatahan atau seluruhnya setara dengan 10,80% dari seluruh total modal disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham dan konversi utang konversi. Sehingga total peningkatan modal yang terkumpul adalah sebesar Rp74,5 miliar.



"Selain itu, perseroan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham dalam program employee stock allocation (ESA). Program ESA bertujuan untuk memberikan insentif dan meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perseroan serta memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dalam mendukung operasional dan ekspansi perusahaan," ujar Burhan dalam keterangan tertulis, Senin (8/3/2021).

Sementara itu, Direktur Bisnis Ulima Nitra, Ulung Wijaya menambahkan, Perseroan bangga menjadi perusahaan pertama yang sukses dan berhasil menjalankan sistem bookbuilding dan IPO secara elektronik di Indonesia, dan menyampaikan bahwa seluruh dana segar yang diperoleh selanjutnya akan digunakan seluruhnya untuk mendanai kebutuhan modal kerja perseroan.

"Antara lain membiayai kebutuhan bahan bakar (oil and fuel), biaya perawatan (service ringan) & spare parts, dan lain-lain guna mendukung kegiatan operasional perusahaan seperti biaya mess, makan karyawan dan perjalanan dinas, dan kebutuhan operasional lainnya, mengingat bisnis perseroan yang terbilang human capital intensive," ucap Ulung. ( Baca juga:Ternyata Jhoni Allen, Pimpinan Sidang KLB Demokrat Pernah Bekerja di Taman Margasatwa Ragunan )

Selain mampu mencatatkan sahamnya di papan utama, saham UNIQ juga masuk dalam daftar efek syariah yang dikeluarkan oleh OJK, selain kegiatan usahanya yang tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam kriteria efek syariah, pengelolaan risiko yang kuat dari manajemen perseroan yang tecermin dari rasio utang yang rendah diperkirakan menjadi salah satu penyebabnya. Per 30 November 2020 (un-audited), rasio uutang terhadap modal (debt to equity ratio) Perseroan hanya tercatat sebesar 0,98x.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More