Soal Penguasaan Kecerdasan Buatan, Jokowi: Ini Kita Kejar-kejaran
Senin, 08 Maret 2021 - 12:43 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menjadi pusat kecerdasan teknologi di Indonesia. Menurutnya, saat ini semua negara bersaing dalam menguasai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) .
“Saat ini kita berada di zaman perang AI, persaingan dalam menguasai AI sudah sama kayak space war di era perang dingin. Siapa yang menguasai AI dia yang berpotensi menguasai dunia. Ini kita kejar-kejaran,” katanya dalam Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT Tahun 2021, di Istana Negara, Senin (8/3/2021). ( Baca juga:Puluhan Tahun Impor Mesin, Jokowi: Jangan Cuma Beli Jadi, Akuisisi Teknologinya! )
Jokowi mengatakan BPPT diperlukan untuk menghadapi perang tersebut. Pasalnya BPPT dinilai dapat memproduksi teknologinya sendiri.
“BPPT sinergikan talenta-talenta diaspora, peneliti-peneliti di universitas, startup teknologi, dan anak-anak muda yang sangat militan. Bangun mesin AI induk yang bisa memfasilitasi gotong royong antar inovator dan peneliti,” ujarnya. ( Baca juga:Belasan Lubang Besar Muncul, Ribuan Penduduk Takut Ditelan Bumi )
Menurutnya, dengan memfasilitasi kecerdasan komputer dan manusia dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional yang tidak konvensional sekaligus efektif. “Saya berharap agar BPPT bisa menjadi lembaga yang extraordinary, terus menemukan cara-cara baru, cara-cara inovatif dan kreatif, menghasilkan karya nyata yang kontributif untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya.
“Saat ini kita berada di zaman perang AI, persaingan dalam menguasai AI sudah sama kayak space war di era perang dingin. Siapa yang menguasai AI dia yang berpotensi menguasai dunia. Ini kita kejar-kejaran,” katanya dalam Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT Tahun 2021, di Istana Negara, Senin (8/3/2021). ( Baca juga:Puluhan Tahun Impor Mesin, Jokowi: Jangan Cuma Beli Jadi, Akuisisi Teknologinya! )
Jokowi mengatakan BPPT diperlukan untuk menghadapi perang tersebut. Pasalnya BPPT dinilai dapat memproduksi teknologinya sendiri.
“BPPT sinergikan talenta-talenta diaspora, peneliti-peneliti di universitas, startup teknologi, dan anak-anak muda yang sangat militan. Bangun mesin AI induk yang bisa memfasilitasi gotong royong antar inovator dan peneliti,” ujarnya. ( Baca juga:Belasan Lubang Besar Muncul, Ribuan Penduduk Takut Ditelan Bumi )
Menurutnya, dengan memfasilitasi kecerdasan komputer dan manusia dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional yang tidak konvensional sekaligus efektif. “Saya berharap agar BPPT bisa menjadi lembaga yang extraordinary, terus menemukan cara-cara baru, cara-cara inovatif dan kreatif, menghasilkan karya nyata yang kontributif untuk kemajuan bangsa,” pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda