Harga Ikan Naik Tak Usah Panik, Perum Perindo: Mei-Juni Normal Lagi
Rabu, 10 Maret 2021 - 16:02 WIB
JAKARTA - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo memastikan harga komoditas perikanan kembali stabil pada Mei-Juni atau kuartal II/2021. Sebelumnya, harga ikan trennya menanjak sejak awal Februari hingga mencapai puncak pada hari ini 10 Maret 2021.
Tren peningkatan ini disebabkan oleh cuaca meliputi intensitas curah hujan yang tinggi. Alhasil tangkapan ikan oleh nelayan mengalami penurunan. Bahkan ikan-ikan yang sebelumnya banyak dijumpai di pasar kini menjadi langka.
Direktur Operasional Perum Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, fenomena kenaikan harga ikan karena menurunnya suplai dari nelayan memang terjadi setiap tahunnya. Akan tetapi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. “Tidak perlu panic buying ya. Nanti bulan Mei-Juni diprediksi akan kembali normal. Memang siklus musim ikan seperti itu,” ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Raenhat menjelaskan saat ini harga ikan terkatrol 14-25 persen. Bahkan ada kelangkaan ikan tertentu seperti ikan kembung, ikan cakalang, ikan kuwe dan ikan baby tuna. Hal ini lantaran susahnya nelayan mendapatkan jenis ikan tersebut.
Menilik ke harga komoditas hasil laut, peningkatan tajam terdapat pada jenis udang, cumi dan kepiting sebesar 25 persen. Adapun harga udang yang biasanya Rp120.000/kg menjadi Rp160.000 per kilogram (kg). Harga cumi dan dari Rp60.000 per kg menjadi Rp80.000 per kg.
Selanjutnya harga ikan tongkol naik 14 persen dari Rp21.000 per kg menjadi Rp24.000 per kg, harga ikan bandeng naik 16 persen dari Rp25.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg. Harga ikan tenggiri lompat 18 persen dari Rp53.000 per kg menjadi Rp65.000 per kg.
Sementara itu, harga ikan bawal yang semula Rp50.000 per kg menjadi Rp55.000 per kg. Adapun ikan kembung yang biasanya Rp25.000 per kg menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg.
Tren peningkatan ini disebabkan oleh cuaca meliputi intensitas curah hujan yang tinggi. Alhasil tangkapan ikan oleh nelayan mengalami penurunan. Bahkan ikan-ikan yang sebelumnya banyak dijumpai di pasar kini menjadi langka.
Direktur Operasional Perum Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, fenomena kenaikan harga ikan karena menurunnya suplai dari nelayan memang terjadi setiap tahunnya. Akan tetapi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. “Tidak perlu panic buying ya. Nanti bulan Mei-Juni diprediksi akan kembali normal. Memang siklus musim ikan seperti itu,” ujarnya, Rabu (10/3/2021).
Raenhat menjelaskan saat ini harga ikan terkatrol 14-25 persen. Bahkan ada kelangkaan ikan tertentu seperti ikan kembung, ikan cakalang, ikan kuwe dan ikan baby tuna. Hal ini lantaran susahnya nelayan mendapatkan jenis ikan tersebut.
Menilik ke harga komoditas hasil laut, peningkatan tajam terdapat pada jenis udang, cumi dan kepiting sebesar 25 persen. Adapun harga udang yang biasanya Rp120.000/kg menjadi Rp160.000 per kilogram (kg). Harga cumi dan dari Rp60.000 per kg menjadi Rp80.000 per kg.
Selanjutnya harga ikan tongkol naik 14 persen dari Rp21.000 per kg menjadi Rp24.000 per kg, harga ikan bandeng naik 16 persen dari Rp25.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg. Harga ikan tenggiri lompat 18 persen dari Rp53.000 per kg menjadi Rp65.000 per kg.
Sementara itu, harga ikan bawal yang semula Rp50.000 per kg menjadi Rp55.000 per kg. Adapun ikan kembung yang biasanya Rp25.000 per kg menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per kg.
tulis komentar anda