PUPR Tawarkan Proyek SPAM Regional Karian-Serpong Senilai Rp2,21 Triliun
Sabtu, 18 April 2020 - 09:46 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek SPAM Regional Karian-Serpong senilai Rp2,21 triliun.
Kegiatan market sounding dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur melalui video conference pada Jumat (17/4/2020), sesuai protokol Covid-19 dan diikuti 150 peserta dari 71 institusi yang berasal dari para calon investor, lembaga keuangan, konsultan, asosiasi, pemerintah pusat dan daerah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, prasarana dan sarana air minum merupakan salah satu infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan.
Pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong melalui skema KPBU menjadi salah satu agenda prioritas dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Jadi apa yang kita lakukan hari ini pasti akan sangat bermanfaat saat pandemi Covid-19 ini berlalu. Kita ingin proyek ini dapat terwujud, sekaligus memenuhi
target RPJMN 2020-2024 untuk mencapai layanan akses air minum 100%," kata Basuki, di Jakarta, Jumat (17/4/2020)
Basuki menambahkan, SPAM Karian-Serpong tak hanya memiliki nilai sosial ekonomi yang besar untuk penyediaan air minum bagi warga Jakarta. Namun juga menjadi salah satu upaya pencegahan penurunan tanah.
"Kalau proyek SPAM Karian-Serpong ini nanti selesai, maka kita baru bisa mengeluarkan kebijakan melarang orang-orang memakai air tanah. Selama ini belum selesai, tidak akan bisa melarang orang untuk memakai air tanah, mengingat selama ini kebutuhan air dipasok hanya dari Jatiluhur, Jabar, sehingga tidak mencukupi," ujar Basuki
Basuki berharap pengerjaan proyek KPBU SPAM Karian-Serpong dapat dimulai konstruksinya pada 2021. Hal ini agar waktu jeda antara target rampungnya konstruksi Bendungan Karian di Lebak, Banten, pada 2021 dengan pemanfaatannya melalui proyek SPAM Karian-Serpong tidak terlalu panjang.
Kegiatan market sounding dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur melalui video conference pada Jumat (17/4/2020), sesuai protokol Covid-19 dan diikuti 150 peserta dari 71 institusi yang berasal dari para calon investor, lembaga keuangan, konsultan, asosiasi, pemerintah pusat dan daerah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, prasarana dan sarana air minum merupakan salah satu infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan.
Pembangunan SPAM Regional Karian-Serpong melalui skema KPBU menjadi salah satu agenda prioritas dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Jadi apa yang kita lakukan hari ini pasti akan sangat bermanfaat saat pandemi Covid-19 ini berlalu. Kita ingin proyek ini dapat terwujud, sekaligus memenuhi
target RPJMN 2020-2024 untuk mencapai layanan akses air minum 100%," kata Basuki, di Jakarta, Jumat (17/4/2020)
Basuki menambahkan, SPAM Karian-Serpong tak hanya memiliki nilai sosial ekonomi yang besar untuk penyediaan air minum bagi warga Jakarta. Namun juga menjadi salah satu upaya pencegahan penurunan tanah.
"Kalau proyek SPAM Karian-Serpong ini nanti selesai, maka kita baru bisa mengeluarkan kebijakan melarang orang-orang memakai air tanah. Selama ini belum selesai, tidak akan bisa melarang orang untuk memakai air tanah, mengingat selama ini kebutuhan air dipasok hanya dari Jatiluhur, Jabar, sehingga tidak mencukupi," ujar Basuki
Basuki berharap pengerjaan proyek KPBU SPAM Karian-Serpong dapat dimulai konstruksinya pada 2021. Hal ini agar waktu jeda antara target rampungnya konstruksi Bendungan Karian di Lebak, Banten, pada 2021 dengan pemanfaatannya melalui proyek SPAM Karian-Serpong tidak terlalu panjang.
tulis komentar anda