Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 4,5%
Selasa, 19 Mei 2020 - 14:45 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4,5%. Demikian juga dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25%.
"Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days RR di 4,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Lebih lanjut terang dia keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi. "BI akan terus memastikan kondisi likuiditas perbankan dalam rangka pemulihan PDB dalam rangka relaksasi kredit bank," terang ya.
Ke depan, tegas Perry, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal. BI juga akan fokus untuk turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Sambung dia menambahkan, strategi moneter perlu dilakukan untuk menjaga kecukupan likuiditas di pergantian tahun. Selain itu hal tersebut juga dilakukan untuk mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.
"Kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian," kata Perry.
"Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days RR di 4,5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Lebih lanjut terang dia keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi. "BI akan terus memastikan kondisi likuiditas perbankan dalam rangka pemulihan PDB dalam rangka relaksasi kredit bank," terang ya.
Ke depan, tegas Perry, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal. BI juga akan fokus untuk turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Sambung dia menambahkan, strategi moneter perlu dilakukan untuk menjaga kecukupan likuiditas di pergantian tahun. Selain itu hal tersebut juga dilakukan untuk mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.
"Kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian," kata Perry.
(akr)
tulis komentar anda