Menko Airlangga: Kartu Prakerja Tingkatkan Inklusi Keuangan
Rabu, 17 Maret 2021 - 16:38 WIB
JAKARTA - Program Kartu Prakerja mendampingi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi ‘bantalan ekonomi’ dalam menjaga daya beli sebagai imbas pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua Komite Cipta Kerja mengatakan, program Kartu Prakerja ikut mengakselerasi inklusi keuangan dengan membuka akses kepada 25% penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank maupun e-wallet. ( Baca juga:Asyik, Peserta Kartu Prakerja dapat Insentif Rp600 Ribu Selama 4 Bulan )
“Program ini juga memicu kebiasaan belajar baru yang sangat dibutuhkan pada era 4.0, yaitu secara daring dan mandiri. Dengan kata lain, program Kartu Prakerja mendorong perluasan literasi digital masyarakat,” tutur Airlangga dalam video virtual, Rabu (17/3/2021).
Selain itu, lanjut Menko Airlangga, program Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan, mulai dari memulai bisnis, mengatur keuangan, membuat produk, memasarkan dan menjual produk, sampai dengan membentuk badan usaha.
“Para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha, dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR Super Mikro,” tambah Menko Perekonomian.
Survei Angkatan Kerja Nasional BPS Agustus 2020 menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi gandanya sebagai program semi-bantuan sosial. Data mencatat sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja menyatakan keterampilan kerja mereka meningkat, dan 81,2% menggunakan insentif yang diterima untuk membeli kebutuhan sehari-hari. ( Baca juga:Segera Ambil Keputusan Kisruh Demokrat, Yasonna: Kalau Masih Berselisih Silakan Bertempur di Pengadilan )
Adapun survei evaluasi yang dilakukan Manajeman Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan responden lebih dari 4 juta orang menemukan bahwa 62% penerima Kartu Prakerja belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apa pun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua Komite Cipta Kerja mengatakan, program Kartu Prakerja ikut mengakselerasi inklusi keuangan dengan membuka akses kepada 25% penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank maupun e-wallet. ( Baca juga:Asyik, Peserta Kartu Prakerja dapat Insentif Rp600 Ribu Selama 4 Bulan )
“Program ini juga memicu kebiasaan belajar baru yang sangat dibutuhkan pada era 4.0, yaitu secara daring dan mandiri. Dengan kata lain, program Kartu Prakerja mendorong perluasan literasi digital masyarakat,” tutur Airlangga dalam video virtual, Rabu (17/3/2021).
Selain itu, lanjut Menko Airlangga, program Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan, mulai dari memulai bisnis, mengatur keuangan, membuat produk, memasarkan dan menjual produk, sampai dengan membentuk badan usaha.
“Para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha, dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR Super Mikro,” tambah Menko Perekonomian.
Survei Angkatan Kerja Nasional BPS Agustus 2020 menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi gandanya sebagai program semi-bantuan sosial. Data mencatat sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja menyatakan keterampilan kerja mereka meningkat, dan 81,2% menggunakan insentif yang diterima untuk membeli kebutuhan sehari-hari. ( Baca juga:Segera Ambil Keputusan Kisruh Demokrat, Yasonna: Kalau Masih Berselisih Silakan Bertempur di Pengadilan )
Adapun survei evaluasi yang dilakukan Manajeman Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan responden lebih dari 4 juta orang menemukan bahwa 62% penerima Kartu Prakerja belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apa pun.
(uka)
tulis komentar anda