The Fed Bilang Ekonomi AS Tumbuh Lebih Cepat dari Perkiraan
Jum'at, 19 Maret 2021 - 10:37 WIB
NEW YORK - The Fed alias Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam -julukan AS- bakal lebih kuat tahun ini melebihi proyeksi sebelumnya. Hal ini disebabkan gencarnya program vaksinasi dan dana bantuan pemerintah mulai mengalir untuk memulihkan ekonomi AS .
The Federal Reserve memperkirakan pertumbuhan rata-rata ekonomi AS ada di level 6,5% tahun ini, angka tersebut naik dari 4,2% yang diprediksi pada bulan Desember. "Prospek pemulihan di pasar ketenagakerjaan juga terlihat cerah," kata The Fed.
Meskipun ada peningkatan, para pejabat The Fed belum bergerak untuk menaikkan suku bunga. Dan sebagian besar anggota berharap mendekati nol sampai setelah 2023, menurut proyeksi yang dirilis oleh The Fed setelah pertemuan regulernya.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan, bank ingin melihat bukti pemulihan yang lebih lengkap sebelum mengubah kebijakannya, yang berfokus pada merangsang aktivitas ekonomi.
Inflasi
Jutaan orang belum bekerja dan banyak bagian-bagian ekonomi yang paling terdampak oleh pandemi tetap lemah. Tekanan mempengaruhi pekerja minoritas dan upah rendah, yang seringkali merasakan dampak dari rebound ekonomi belakangan.
"Pemulihan telah berkembang lebih cepat dari yang diharapkan secara umum," katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan. "Sementara kami menyambut perkembangan tren positif ini, namun tidak lantas harus berpuas diri," sambungnya.
Prospek yang membaik termasuk proyeksi bahwa inflasi akhir tahun ini mencapai 2,4% di atas target 2%. Tapi Powell mengatakan cenderung "sementara".
The Federal Reserve memperkirakan pertumbuhan rata-rata ekonomi AS ada di level 6,5% tahun ini, angka tersebut naik dari 4,2% yang diprediksi pada bulan Desember. "Prospek pemulihan di pasar ketenagakerjaan juga terlihat cerah," kata The Fed.
Meskipun ada peningkatan, para pejabat The Fed belum bergerak untuk menaikkan suku bunga. Dan sebagian besar anggota berharap mendekati nol sampai setelah 2023, menurut proyeksi yang dirilis oleh The Fed setelah pertemuan regulernya.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan, bank ingin melihat bukti pemulihan yang lebih lengkap sebelum mengubah kebijakannya, yang berfokus pada merangsang aktivitas ekonomi.
Inflasi
Jutaan orang belum bekerja dan banyak bagian-bagian ekonomi yang paling terdampak oleh pandemi tetap lemah. Tekanan mempengaruhi pekerja minoritas dan upah rendah, yang seringkali merasakan dampak dari rebound ekonomi belakangan.
"Pemulihan telah berkembang lebih cepat dari yang diharapkan secara umum," katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan. "Sementara kami menyambut perkembangan tren positif ini, namun tidak lantas harus berpuas diri," sambungnya.
Prospek yang membaik termasuk proyeksi bahwa inflasi akhir tahun ini mencapai 2,4% di atas target 2%. Tapi Powell mengatakan cenderung "sementara".
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda