Finalisasi Konsep Travel Corridor, Pariwisata di Nongsa dan Bintan Lagoi Akan Dibuka April 2021
Sabtu, 20 Maret 2021 - 14:18 WIB
KEPULAUAN RIAU - Beriringan dengan vaksinasi covid-19 massal, penyelesaian kebijakan terkait pelaksanaan travel corridor tengah dikebut pemerintah saat ini. Lebih dahulu dibandingkan Bali yang ditargetkan pada pertengahan tahun mendatang, pembukaan sektor pariwisata di Kepulauan Riau justru akan dibuka pada April 2021.
Kabar baik itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ketika meninjau proses vaksinasi covid-19 bagi pelaku usaha parekraf di Batam View Beach Resort, Jalan Hang Lekiu, Sambau, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (20/3/2021). (Baca: Pemerintah Siapkan Insentif Alternatif untuk Sektor Pariwisata)
"Saat ini masih dalam pembahasan, yang diajukan adalah bagaimana save travel corridor ini bisa menghadirkan rasa aman. Karena krisis kesehatan, dari sisi keselamatan, keamanan yang harus diutamakan," ungkap Sandiaga Uno pada Sabtu (20/3/2021).
"Kedua tentu kenyamanan, jadi kita harus pastikan jalur-jalur itu semua termonitor, terevaluasi dengan baik. Presiden memberikan arahan Juni-Juli (pariwisata dibuka kembali) di Bali. Nah kebetulan Batam dan Bintan karena jauh lebih siap dan angka (kasus) covid-19 lebih rendah, harapan kita bisa terus dijaga dalam tingkat yang rendah dan terkendali, rencananya bulan April ini," jelasnya.
Dalam kunjungannya bersama Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad itu Sandiaga Uno mengaku telah menyelesaikan rapat koordinasi terkait penerapan save travel corridor bersama pemerintah daerah.
Dalam rapat tersebut, seluruh pihak sepakat menetapkan dua zona travel corridor di Kepulauan Riau, yaitu Nongsa dan Bintan Lagoy. Kedua tempat tersebut diharapkannya dapat dipersiapkan dengan baik. (Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19 Berharap Pariwisata Bangkit Kembali)
Bukan hanya infrastruktur, tetapi meliputi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, mulai dari 3M (mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak), 3T (testing, tracing dan treatment) serta vaksinasi. "Hari ini kita juga kick off (memulai) vaksinasi, (bagi pelaku usaha parekraf)," ujar Sandiaga Uno.
Kesepakatan kedua yang lahir dalam rapat koordinasi tersebut diungkapkan Sandiaga Uno adalah persamaan tujuan. Oleh karena itu, dirinya berharap seluruh pihak dapat menebar semangat dan harapan baru bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha parekraf di Kepulauan Riau.
Karena diketahui, Batam dan Bintan yang semula merupakan kawasan unggulan pariwisata di Kepulauan Riau itu terpuruk imbas pandemi Covid-19 selama setahun belakangan. "Jadi kita ingin membangkitkan harapan," imbuh Sandiaga Uno.
Selain itu, lanjutnya, dibuka kembalinya sektor pariwisata lewat save travel corridor diharapkan Sandiaga Uno dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga bukan hanya menyentuh kalangan masyarakat ekonomi atas, tetapi juga memberikan keberpihakan kepada masyarakat secara keseluruhan lewat pendekatan desa wisata maupun kampung-kampung tua. (Baca juga: Ilmuwan Ini Menjelaskan Apa yang Terjadi Ketika Manusia Mati)
"Saya garis bawahi, ini semua bisa kita lakukan jika angka (kasus) covid-19 di Kepulauan Riau dan di dua zona ini terkendali dan bisa ditekan seminimal mungkin," ungkap Sandiaga Uno.
"Mari kita bangkitkan pariwisata Kepulauan Riau, secara tegas dan disiplin, kita juga sampaikan bahwa pariwisata ini bangkit jika kita disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Kabar baik itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ketika meninjau proses vaksinasi covid-19 bagi pelaku usaha parekraf di Batam View Beach Resort, Jalan Hang Lekiu, Sambau, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (20/3/2021). (Baca: Pemerintah Siapkan Insentif Alternatif untuk Sektor Pariwisata)
"Saat ini masih dalam pembahasan, yang diajukan adalah bagaimana save travel corridor ini bisa menghadirkan rasa aman. Karena krisis kesehatan, dari sisi keselamatan, keamanan yang harus diutamakan," ungkap Sandiaga Uno pada Sabtu (20/3/2021).
"Kedua tentu kenyamanan, jadi kita harus pastikan jalur-jalur itu semua termonitor, terevaluasi dengan baik. Presiden memberikan arahan Juni-Juli (pariwisata dibuka kembali) di Bali. Nah kebetulan Batam dan Bintan karena jauh lebih siap dan angka (kasus) covid-19 lebih rendah, harapan kita bisa terus dijaga dalam tingkat yang rendah dan terkendali, rencananya bulan April ini," jelasnya.
Dalam kunjungannya bersama Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad itu Sandiaga Uno mengaku telah menyelesaikan rapat koordinasi terkait penerapan save travel corridor bersama pemerintah daerah.
Dalam rapat tersebut, seluruh pihak sepakat menetapkan dua zona travel corridor di Kepulauan Riau, yaitu Nongsa dan Bintan Lagoy. Kedua tempat tersebut diharapkannya dapat dipersiapkan dengan baik. (Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19 Berharap Pariwisata Bangkit Kembali)
Bukan hanya infrastruktur, tetapi meliputi penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, mulai dari 3M (mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak), 3T (testing, tracing dan treatment) serta vaksinasi. "Hari ini kita juga kick off (memulai) vaksinasi, (bagi pelaku usaha parekraf)," ujar Sandiaga Uno.
Kesepakatan kedua yang lahir dalam rapat koordinasi tersebut diungkapkan Sandiaga Uno adalah persamaan tujuan. Oleh karena itu, dirinya berharap seluruh pihak dapat menebar semangat dan harapan baru bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha parekraf di Kepulauan Riau.
Karena diketahui, Batam dan Bintan yang semula merupakan kawasan unggulan pariwisata di Kepulauan Riau itu terpuruk imbas pandemi Covid-19 selama setahun belakangan. "Jadi kita ingin membangkitkan harapan," imbuh Sandiaga Uno.
Selain itu, lanjutnya, dibuka kembalinya sektor pariwisata lewat save travel corridor diharapkan Sandiaga Uno dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga bukan hanya menyentuh kalangan masyarakat ekonomi atas, tetapi juga memberikan keberpihakan kepada masyarakat secara keseluruhan lewat pendekatan desa wisata maupun kampung-kampung tua. (Baca juga: Ilmuwan Ini Menjelaskan Apa yang Terjadi Ketika Manusia Mati)
"Saya garis bawahi, ini semua bisa kita lakukan jika angka (kasus) covid-19 di Kepulauan Riau dan di dua zona ini terkendali dan bisa ditekan seminimal mungkin," ungkap Sandiaga Uno.
"Mari kita bangkitkan pariwisata Kepulauan Riau, secara tegas dan disiplin, kita juga sampaikan bahwa pariwisata ini bangkit jika kita disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan," tambahnya.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(ysw)
tulis komentar anda