Genjot Konsumsi Ikan, KKP Latih Masyarakat Kreasikan Olahan Ikan Unggul
Sabtu, 20 Maret 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menggalakkan konsumsi ikan di seluruh Indonesia. Tak terkecuali di Jawa Tengah yang memiliki Angka Konsumsi Ikan (AKI) yang cukup rendah.
Sejalan dengan itu, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal menyelenggarakan "Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan" bagi masyarakat perikanan di Kabupaten Magelang pada 18-19 Maret 2021.
Para peserta dibekali dengan materi pembuatan sambal tomat lele, kaki naga, dan bakso ikan. Selain itu, peserta juga dilengkapi dengan teknik pengemasan, dan pemasaran produk olahan. Berbagai materi ini diberikan guna memupuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam membuat berbagai olahan produk ikan lele dan ikan nila yang merupakan produk unggulan Kabupaten Magelang secara terintegrasi dari hulu ke hilir.
Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja berharap pelatihan ini dapat meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat sehingga turut meningkatkan daya tahan tubuh, terutama di tengah kondisi pandemi saat ini. Sebab, ikan merupakan bahan pangan kaya gizi. Bahkan, omega 3 yang terkandung di dalamnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.
"Ikan mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Di samping itu, nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh tubuh," tuturnya.
Gizi ikan yang tinggi juga berperan dalam mencegah stunting. Di samping itu, Sjarief menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam membangun SDM yang terampil, berpengetahuan, dan tanggap teknologi.
Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengungkapkan bahwa meskipun jumlah produksi perikanan budidaya di Kabupaten Magelang cukup tinggi, namun angka konsumsinya masih rendah.
Tercatat pada tahun 2019, angka produksi ikan untuk komoditas ikan lele dan nila saja mencapai lebih dari 5.000 ton/tahun sementara angka konsumsi ikannya hanya sebesar 19,71 kg/kapita/tahun. Angka ini jauh di bawah AKI Provinsi Jawa Tengah sebanyak 33,71 kg/kapita/tahun dan AKI nasional yakni 54,49 kg/kapita/tahun pada saat itu. Ia menilai, kondisi ini salah satunya disebabkan oleh masih kurangnya olahan produk ikan yang menarik minat masyarakat.
Sejalan dengan itu, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal menyelenggarakan "Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan" bagi masyarakat perikanan di Kabupaten Magelang pada 18-19 Maret 2021.
Para peserta dibekali dengan materi pembuatan sambal tomat lele, kaki naga, dan bakso ikan. Selain itu, peserta juga dilengkapi dengan teknik pengemasan, dan pemasaran produk olahan. Berbagai materi ini diberikan guna memupuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam membuat berbagai olahan produk ikan lele dan ikan nila yang merupakan produk unggulan Kabupaten Magelang secara terintegrasi dari hulu ke hilir.
Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja berharap pelatihan ini dapat meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat sehingga turut meningkatkan daya tahan tubuh, terutama di tengah kondisi pandemi saat ini. Sebab, ikan merupakan bahan pangan kaya gizi. Bahkan, omega 3 yang terkandung di dalamnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya.
"Ikan mengandung protein tinggi dan asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Di samping itu, nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna oleh tubuh," tuturnya.
Gizi ikan yang tinggi juga berperan dalam mencegah stunting. Di samping itu, Sjarief menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam membangun SDM yang terampil, berpengetahuan, dan tanggap teknologi.
Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati mengungkapkan bahwa meskipun jumlah produksi perikanan budidaya di Kabupaten Magelang cukup tinggi, namun angka konsumsinya masih rendah.
Tercatat pada tahun 2019, angka produksi ikan untuk komoditas ikan lele dan nila saja mencapai lebih dari 5.000 ton/tahun sementara angka konsumsi ikannya hanya sebesar 19,71 kg/kapita/tahun. Angka ini jauh di bawah AKI Provinsi Jawa Tengah sebanyak 33,71 kg/kapita/tahun dan AKI nasional yakni 54,49 kg/kapita/tahun pada saat itu. Ia menilai, kondisi ini salah satunya disebabkan oleh masih kurangnya olahan produk ikan yang menarik minat masyarakat.
tulis komentar anda