KKP Targetkan PNBP Perikanan Tangkap Capai Rp12 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyiapkan tiga program terobosan hingga 2024 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat. Tiga program terobosan yang dimaksud ialah meningkatkan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap menjadi Rp12 triliun dan peningkatan kesejahteraan nelayan, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan serta pembangunan kampung-kampung perikanan air tawar, payau dan laut barbasis kearifan lokal.
Menurut dia tiga program terobosan dibuat berdasarkan data dan kajian mendalam bersama para ahli di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Beberapa data yang menjadi referensi di antaranya data nilai produksi perikanan tangkap dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, data pasar perikanan dunia, hingga data produksi perikanan budidaya secara global dan domestik.
Melalui tiga program terobosan, Menteri Trenggono optimitis sektor kelautan dan perikanan yang bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjamin keberlanjutan ekosistem perikanan di Indonesia. "Kami ini merancang pondasi atau roadmap sektor kelautan dan perikanan hingga 25 tahun ke depan. Tentunya untuk peningkatan ekonomi, untuk kesejahteraan masyarakat dan juga keberlanjutan ekosistem itu sendiri," ujar dia.
Mengenai pengembangan perikanan budidaya yang merupakan bagian dari program terobosan, ada tiga komoditas yang akan ditingkatkan produktivitasnya, yakni udang, lobster dan rumput laut. Implementasi program yang sudah dirancang berupa pembangunan shrimp estate, kampung lobster dan juga kampung rumput laut.
KKP menargetkan bahwa udang, lobster dan rumput laut Indonesia ke depannya mampu menguasai pasar dunia. "Jadi ke depan, orang-orang di luar sana kalau mau tau tentang lobster, datang ke Indonesia. Kalau mau tentang udang, datang ke Indonesia," ungkap dia.
Untuk mendorong peningkatan produktivitas perikanan budidaya di Indonesia, KKP turut mengedepankan penggunaan teknologi dan hasil riset. Sebab tidak hanya volume yang ditargetkan naik tapi juga kualitas produk yang dihasilkan.
Selain memaparkan program terobosan KKP hingga 2024, Menteri Trenggono menerima banyak masukan dari lima anggota Watimpres yang ikut dalam dialog. Kelima-nya adalah Wiranto yang merupakan Ketua Watimpres, Agung Laksono, Soekarwo, Putri Kuswisnuwardani, dan Mardiono.
Di antaranya yang menjadi masukan yakni tentang akses permodalan usaha perikanan, penyediaan bahan baku ikan untuk industri, pelatihan bidang perikanan untuk masyarakat pesisir, hingga membangun eksosistem usaha perikanan yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Menurut dia tiga program terobosan dibuat berdasarkan data dan kajian mendalam bersama para ahli di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Beberapa data yang menjadi referensi di antaranya data nilai produksi perikanan tangkap dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, data pasar perikanan dunia, hingga data produksi perikanan budidaya secara global dan domestik.
Melalui tiga program terobosan, Menteri Trenggono optimitis sektor kelautan dan perikanan yang bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjamin keberlanjutan ekosistem perikanan di Indonesia. "Kami ini merancang pondasi atau roadmap sektor kelautan dan perikanan hingga 25 tahun ke depan. Tentunya untuk peningkatan ekonomi, untuk kesejahteraan masyarakat dan juga keberlanjutan ekosistem itu sendiri," ujar dia.
Mengenai pengembangan perikanan budidaya yang merupakan bagian dari program terobosan, ada tiga komoditas yang akan ditingkatkan produktivitasnya, yakni udang, lobster dan rumput laut. Implementasi program yang sudah dirancang berupa pembangunan shrimp estate, kampung lobster dan juga kampung rumput laut.
KKP menargetkan bahwa udang, lobster dan rumput laut Indonesia ke depannya mampu menguasai pasar dunia. "Jadi ke depan, orang-orang di luar sana kalau mau tau tentang lobster, datang ke Indonesia. Kalau mau tentang udang, datang ke Indonesia," ungkap dia.
Untuk mendorong peningkatan produktivitas perikanan budidaya di Indonesia, KKP turut mengedepankan penggunaan teknologi dan hasil riset. Sebab tidak hanya volume yang ditargetkan naik tapi juga kualitas produk yang dihasilkan.
Selain memaparkan program terobosan KKP hingga 2024, Menteri Trenggono menerima banyak masukan dari lima anggota Watimpres yang ikut dalam dialog. Kelima-nya adalah Wiranto yang merupakan Ketua Watimpres, Agung Laksono, Soekarwo, Putri Kuswisnuwardani, dan Mardiono.
Di antaranya yang menjadi masukan yakni tentang akses permodalan usaha perikanan, penyediaan bahan baku ikan untuk industri, pelatihan bidang perikanan untuk masyarakat pesisir, hingga membangun eksosistem usaha perikanan yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.
(nng)