Penjualan Ikan Tidak Terpengaruh Pandemi Corona
Rabu, 20 Mei 2020 - 04:11 WIB
JAKARTA - PT Lucky Samudra Pratama yang berlokasi di Pulau Kelapa Dua Kabupaten Kepulauan Seribu, menerima kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Kunjungan itu langsung disambut hangat oleh Presiden Direktur PT Lucky Samudra Pratama, Mr Misai Tsai dan General Manager PT Lucky Samudra Pratama, Dwi Wisnu.
Menteri Edhy mengapresiasi, PT Lucky Samudra Pratama yang terus mempertahankan eksistensi budi daya ikan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Mr Misai Tsai tentu amat membantu penduduk pulau untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, mereka pun turut menyumbang devisa negara di tengah krisis ekonomi akibat Covid-19.
"PT. Lucky Samudra Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya dan ekspor impor ikan yang telah berdiri sejak tahun 2000. Perusahaan ini beroperasi di Pulau Kelapa Dua Kabupaten Kepulauan Seribu yang memiliki sumber daya alam yang khas dan minim cemaran sehingga cocok untuk kegiatan budidaya. Komoditas yang dibudidayakan meliputi Bawal Bintang, Kakap Putih, Kerapu, dan Udang Vanamei," kata Edhy.
Lebih lanjut Edhy menyebut, dalam satu tahun PT. Lucky Samudra Pratama dapat mengasilkan produk ikan Bawal Bintang kurang lebih sebanyak 400 ton per tahun, ikan Barramundi kurang lebih 30 ton per tahun, ikan Kerapu sebanyak 2 ton per tahun dan udang Vannamei sebanyak 2 ton per tahun.
"Kegiatan panen yang dilakukan pada hari Selasa 19 Mei 2020 dilakukan sebanyak 3 ton untuk komoditas Bawal Bintang, 1 ton untuk komoditas kakap putih dan 1 ton untuk komoditas Udang Vanamei. Kegiatan panen dilakukan dengan intensitas 4 kali dalam satu minggu," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Lucky Samudra Pratama, Mr Misai Tsai mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka kepada warga Kepulauan Seribu yang ingin berlatih membudidayakan ikan. Namun, yang terpenting itu mereka memiliki etos kerja yang tinggi dan mempunyai niat untuk terus membudidayakan ikan.
"Kami akan terbuka kepada setiap orang untuk melatih mereka membudidayakan ikan," ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Lucky Samudra Pratama, Dwi Wisnu menjelaskan bahwa akibat pandemi ini, pihaknya malah mengalami lonjakan penjualan. Sebab, sudah jelas dari Kementerian KKP agar memakan ikan supaya memiliki imunitas tubuh yang tinggi. "Ekspor kita juga meningkat," kata Wisnu.
Tak hanya untuk penjualan ke luar negeri, kata dia, penjualan untuk warga lokal pun menunjukkan tren yang positif. Pihaknya telah mempunyai daerah sasaran untuk memasarkan produk, yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. "Ada kenaikkan sekitar 20-25 persen. Itu terhitung dari akhir Februari," katanya.
Ia mengaku juga memasarkan ikan-ikan itu melalui daring. "Ada disemua toko online yang terdaftar di Indonesia atau juga bisa melalui www.luckysamudra.com," ujarnya.
Menteri Edhy mengapresiasi, PT Lucky Samudra Pratama yang terus mempertahankan eksistensi budi daya ikan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Mr Misai Tsai tentu amat membantu penduduk pulau untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, mereka pun turut menyumbang devisa negara di tengah krisis ekonomi akibat Covid-19.
"PT. Lucky Samudra Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya dan ekspor impor ikan yang telah berdiri sejak tahun 2000. Perusahaan ini beroperasi di Pulau Kelapa Dua Kabupaten Kepulauan Seribu yang memiliki sumber daya alam yang khas dan minim cemaran sehingga cocok untuk kegiatan budidaya. Komoditas yang dibudidayakan meliputi Bawal Bintang, Kakap Putih, Kerapu, dan Udang Vanamei," kata Edhy.
Lebih lanjut Edhy menyebut, dalam satu tahun PT. Lucky Samudra Pratama dapat mengasilkan produk ikan Bawal Bintang kurang lebih sebanyak 400 ton per tahun, ikan Barramundi kurang lebih 30 ton per tahun, ikan Kerapu sebanyak 2 ton per tahun dan udang Vannamei sebanyak 2 ton per tahun.
"Kegiatan panen yang dilakukan pada hari Selasa 19 Mei 2020 dilakukan sebanyak 3 ton untuk komoditas Bawal Bintang, 1 ton untuk komoditas kakap putih dan 1 ton untuk komoditas Udang Vanamei. Kegiatan panen dilakukan dengan intensitas 4 kali dalam satu minggu," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Lucky Samudra Pratama, Mr Misai Tsai mengatakan, pihaknya akan selalu terbuka kepada warga Kepulauan Seribu yang ingin berlatih membudidayakan ikan. Namun, yang terpenting itu mereka memiliki etos kerja yang tinggi dan mempunyai niat untuk terus membudidayakan ikan.
"Kami akan terbuka kepada setiap orang untuk melatih mereka membudidayakan ikan," ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Lucky Samudra Pratama, Dwi Wisnu menjelaskan bahwa akibat pandemi ini, pihaknya malah mengalami lonjakan penjualan. Sebab, sudah jelas dari Kementerian KKP agar memakan ikan supaya memiliki imunitas tubuh yang tinggi. "Ekspor kita juga meningkat," kata Wisnu.
Tak hanya untuk penjualan ke luar negeri, kata dia, penjualan untuk warga lokal pun menunjukkan tren yang positif. Pihaknya telah mempunyai daerah sasaran untuk memasarkan produk, yaitu Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. "Ada kenaikkan sekitar 20-25 persen. Itu terhitung dari akhir Februari," katanya.
Ia mengaku juga memasarkan ikan-ikan itu melalui daring. "Ada disemua toko online yang terdaftar di Indonesia atau juga bisa melalui www.luckysamudra.com," ujarnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda