Pemerintah Belum Putuskan, Smelter Freeport di Gresik atau Halmahera?
Rabu, 31 Maret 2021 - 17:49 WIB
JAKARTA - Pemerintah belum memutuskan lokasi pembangunan smelter PT Freeport Indonesia . Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, proses pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur, mengalami keterlambatan akibat pandemi Covid-19.
Sambil menunggu pembangunan tersebut, pemerintah mendapatkan tawaran dari pihak lain yakni Tsingshan dari China untuk membangun smelter di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
"Ini kita lakukan pembahasan. Keputusan apakah akan di Halmahera atau terus di Gresik itu belum diambil," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Rabu (31/3/2021).
Meski begitu, dia memastikan pembangunan smelter di Gresik tetap berjalan. Hingga kini Freeport sudah mengeluarkan investasi sebesar USD300 juta di Gresik. "Jadi kita tetap serius ke sana sampai keputusan final bahwa kita akan ke mana," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Freeport Indonesia dan perusahaan asal China, Tsingshan Group akan melakukan penandatanganan perjanjian untuk pembangunan smelter di di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
Kerja sama ini tidak hanya pada pembangunan smelter, namun juga mendorong produk turunannya. Adapun kepastian penandatanganan tersebut diperkirakan minggu depan. "Kalau ini terjadi akan menjadi bagian proses untuk lithium battery yang akan kita rencanakan terjadi di tahun 2023," ujarnya.
Sambil menunggu pembangunan tersebut, pemerintah mendapatkan tawaran dari pihak lain yakni Tsingshan dari China untuk membangun smelter di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
Baca Juga
"Ini kita lakukan pembahasan. Keputusan apakah akan di Halmahera atau terus di Gresik itu belum diambil," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Rabu (31/3/2021).
Meski begitu, dia memastikan pembangunan smelter di Gresik tetap berjalan. Hingga kini Freeport sudah mengeluarkan investasi sebesar USD300 juta di Gresik. "Jadi kita tetap serius ke sana sampai keputusan final bahwa kita akan ke mana," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Freeport Indonesia dan perusahaan asal China, Tsingshan Group akan melakukan penandatanganan perjanjian untuk pembangunan smelter di di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
Kerja sama ini tidak hanya pada pembangunan smelter, namun juga mendorong produk turunannya. Adapun kepastian penandatanganan tersebut diperkirakan minggu depan. "Kalau ini terjadi akan menjadi bagian proses untuk lithium battery yang akan kita rencanakan terjadi di tahun 2023," ujarnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda