Indeks Manufaktur RI Tertinggi se-ASEAN, Menperin: Jerih Payah Pelaku Industri
Kamis, 01 April 2021 - 13:40 WIB
Guna mendorong penjualan kendaraan bermotor produksi dalam negeri, pemerintah memberikan relaksasi PPnBM-DTP mulai 1 Maret hingga 31 Desember 2021 untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai dengan 1.500 cc. Kebijakan tersebut juga akan diperluas hingga kendaraan dengan kapasitas mesin 2.500 cc mulai 1 April ini.
Hingga akhir Maret 2021, telah terjadi peningkatan penjualan cukup signifikan untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 CC, yaitu sekitar 140% dari penjualan bulan Februari 2021.
“Dengan penerapan kebijakan relaksasi PPnBM-DTP, kinerja produksi kendaraan roda empat atau lebih pada periode Januari-Februari 2021, tercatat sebesar 152 ribu unit, dan penjualan (wholesales) sebesar 102 ribu unit untuk periode yang sama,” jelas Menperin.
Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker menggaris bawahi tiga poin penting terkait kenaikan signifikan PMI Indonesia pada Maret 2021. Pertama, kenaikan paling tajam pada output dan pesanan baru selama survei satu dekade, ketenagakerjaan menjadi stabil, serta kenaikan tercepat pada biaya input sejak Oktober 2018.
“Sektor manufaktur Indonesia mengakhiri kuartal pertama tahun ini di posisi tinggi, perusahaan meningkatkan produksinya untuk menanggapi masuknya pesanan baru paling kuat dalam survei selama satu dekade,” jelasnya.
Andrew menambahkan, tercatat rekor perbaikan pada sektor kesehatan yang dipacu dengan permintaan baru dan output. Sejauh ini, keduanya naik pada kisaran terbesar dalam periode survei satu dekade.
"Produksi naik selama lima bulan berturut-turut, dengan panelis umumnya mengaitkan ekspansi terkini dengan kenaikan permintaan baru,” imbuhnya.
Sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 telah melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9). Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4. Bahkan, PMI manufaktur China mengalami penurunan ke titik 51,3 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.
Hingga akhir Maret 2021, telah terjadi peningkatan penjualan cukup signifikan untuk kendaraan roda empat dengan kapasitas mesin sampai 1.500 CC, yaitu sekitar 140% dari penjualan bulan Februari 2021.
“Dengan penerapan kebijakan relaksasi PPnBM-DTP, kinerja produksi kendaraan roda empat atau lebih pada periode Januari-Februari 2021, tercatat sebesar 152 ribu unit, dan penjualan (wholesales) sebesar 102 ribu unit untuk periode yang sama,” jelas Menperin.
Direktur Ekonomi IHS Markit Andrew Harker menggaris bawahi tiga poin penting terkait kenaikan signifikan PMI Indonesia pada Maret 2021. Pertama, kenaikan paling tajam pada output dan pesanan baru selama survei satu dekade, ketenagakerjaan menjadi stabil, serta kenaikan tercepat pada biaya input sejak Oktober 2018.
“Sektor manufaktur Indonesia mengakhiri kuartal pertama tahun ini di posisi tinggi, perusahaan meningkatkan produksinya untuk menanggapi masuknya pesanan baru paling kuat dalam survei selama satu dekade,” jelasnya.
Andrew menambahkan, tercatat rekor perbaikan pada sektor kesehatan yang dipacu dengan permintaan baru dan output. Sejauh ini, keduanya naik pada kisaran terbesar dalam periode survei satu dekade.
"Produksi naik selama lima bulan berturut-turut, dengan panelis umumnya mengaitkan ekspansi terkini dengan kenaikan permintaan baru,” imbuhnya.
Sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 telah melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9). Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4. Bahkan, PMI manufaktur China mengalami penurunan ke titik 51,3 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9.
(akr)
tulis komentar anda