Sritex Solo Cetak Penurunan Laba Bersih 2,6% di 2020

Minggu, 04 April 2021 - 12:00 WIB
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2020. Pada laporan keuangan kuartal IV-2020 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar 85,32 juta dolar AS atau lebih rendah 2,65 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 87,65 juta dolar AS.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan Perseroan di kuartal IV-2020 tercatat sebesar 1,28 miliar dolar AS atau naik 8,52 persen dari tahun sebelumnya sebesar 1,18 miliar dolar AS, dengan laba per saham dasar 0,0042 dolar AS.

Adapun penjualan bersih Perseroan terdiri atas penjualan ekspor dan lokal dengan rincian barang benang, kain jadi, pakaian jadi dan kain mentah. Penjualan ekspr tercatat 762,37 juta dolar AS atau lebih tinggi dari sebelumnya 704,88 juta dolar AS; penjualan lokal tercatat 520,19 juta dolar AS atau lebih tinggi dari sebelumnya 476,94 juta dolar AS.





Untuk penjualan ekspor Sritex, Benua Asia memiliki catatan tertinggi dengan angka 448,73 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat dan Amerika Latin sebesar 119,13 juta dolar AS, Eropa sebesar 113,97 juta dolar AS, Uni Emirat Arab dan Afrika 78,52 juta dolar AS dan Australia 2 juta dolar AS.

SRIL mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal IV-2020 menjadi 1,05 miliar dolar AS dari periode yang sama tahun sebelumnya 946,58 juta dolar AS. Beban penjualan juga mengalami kenaikan menjadi 18,93 juta dolar AS dari sebelumnya 17,51 juta dolar AS. Sementara itu, beban umum dan administrasi turun menjadi 36,74 juta dolar AS dari sebelumnya 39,17 juta dolar AS.



Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi tercatat 59,24 juta dolar AS, kas neto yang digunakan untuk investasi tercatat 70,39 juta dolar AS dan kas neto digunakan dari aktivitas pendanaan tercatat 147,21 juta dolar AS. Sritex mencatatkan liabilitas sebesar 1,17 miliar dolar AS dan ekuitas 672,41 juta dolar AS. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi 1,85 miliar dolar AS dibanding tahun 2019 sebesar 1,55 miliar dolar AS.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More